5/03/2023

KISAH MUHAFIDZAH: CINTA MENDATANGKAN KEMUDAHAN

 #Kisah Muhafidzah Pontren Modern Zam-Zam Muhammadiyah Cilongok (bagian 2 - habis)

 

Pada tulisan sebelumnya disajikan jawaban atas beberapa pertanyaan untuk mengkonfirmasi, apakah Adinda Nurroyyan sebelum mondok di Pontren Modern Zam-Zam sudah menjadi penghafal Al Qur’an, sekalipun baru beberapa juz? Ternyata tidak demikian. Dengan kata lain, Adinda benar-benar telah bekerja keras dan sungguh-sungguh dalam menghafal al Qur’an itu sejak menjadi santri di Pontren Modern Zam-Zam Muhammadiyah. Selanjutnya apa Kiat khusus yang dipraktikkan dalam menghafal al Qur'an?

Adinda dalam kegiatan Khataman 30 juz


Disebutkan secara rinci, bahwa kiat Khusus dalam menghafal al Qur’an. Pertama, Temukan niat yang benar dan pasti. Niat yang benar akan menyebabkan datangnya  pertolongan Allah, sedangkan niat yang jelas atau pasti akan mendatangkan motivasi yang kuat dan target yang jelas yang nantinya akan membantu ketika futur (datang rasa malas).

Kedua, temukan methode yang cocok. Bagi Adinda methode itu terkait pemilihan waktu, yaitu sebelum subuh membaca seluruh ayat yang ingin dihafal selama satu hari. Kemudian tahfidz pagi, bacalah sekali lagi dengan memperhatikan arti dan berusaha memahami maknanya. Hal itu bisa dibantu dengan Al Qur’an perkata dan membaca catatan kaki dan hafalkan.  Selanjutnya pada siang hari atau waktu luang (istirahat KBM), jam kosong, menunggu imam salat, sebaiknya digunakan untuk memantapkan hafalan ketika tahfidz pagi dan menambah hafalan.  Usahakan sudah mencapai 2/3 dari target hafalan sehari. Selanjutnya gunakan waktu untuk istirahat sehabis KBM sampai ashar. Sehabis Ashar digunakan untuk menghafalkan sisa target  atau 1/3 terakhir dan menggabungkannya dengan hafalan awal. Setelah itu lafaldkan hafalan tanpa membuka  Al Qur’an meskipun lupa. Pada tahfidz malam, sebelum menyertakan hafalan hendaklah dibaca lagi bin-nadhor untuk mengetahui letak kesalahan  kita ketika menghafal bil ghoib. Mantapkan lalu setorkan.

Ketiga, fokuslah. Carilah tempat yang cocok dan  nyaman (tidak bising) dan bersih. Usahakan yang terdengar ketika proses menghafal hanyalah suara kita. Bisa dengan mengeraskan suara atau menghadapkan wajah ke tembok.

Keempat, lawan rasa malas dan bersabarlah untuk tetap melakukan rutinitas menghafal ketika sedang futur.

Kelima, cintailah apa yang dilakukan. Karena dengan adanya cinta dalam melakukan sesuatu akan mendatangkan kemudahan dan menghilangkan kesulitan atau rasa terpaksa.

Keenam, Kurangi maksiat. “Ini adalah tips yang mana bagi saya sendiri juga belum bisa sempurna dalam mempraktikkanya,” aku Adinda.  Menurutnya, seorang penghafal Al Qur’an hendaklah menjaga untuk tidak melakukan maksiat terutama  maksiat dengan hati, lisan dan matanya.  Karena ilmu Allah adalah cahaya, sedangkan maksiat adalah titik gelap dalam hati.

Ketujuh, Berdoa. “Senjata  seorang mukmin adalah doa” salah satu doa yang tidak pernah ia tinggalkan setiap selesai salat adalah doa khatmil qur’an atau Allohummarhamni  bil qur’an ...dst.

Kedelapan, tawakal dan Syukur. Dalam menghafal al Qur’an  seorang penghafal harus bertawakal kepada Allah. Namun, tetap berusaha.  Dan biasakanlah bersyukur atas segala pemberian Allah.  Al Qur’an adalah milik Allah. Dia memberikan kesulitan dan  kemudahan dalam menghafal Al Qur’an kepada yang dikehendaki. Bila diberi kemudahan kita bersyukur, bila diberi kesulitan juga tetap sabar. Disertasi bersyukur karena Allah masih memperkenankan kita menghafal kalam-Nya.

Satu hal yang tidak terlewat adalah jawaban tentang apa cita-cita dalam hidupnya. Adinda mengatakan bahwa, sebenarnya cita-citanya cukup simpel yaitu ingin menjadi hamba yang baik dan sukses sehingga  memiliki kontribusi bagi agama Allah.  “Sebenarnya saya masih mempunyai sebuah cita-cita lagi, tetapi akan saya beritahu nanti kalau telah berhasil mencapainya. Oleh karena itu doakan saja. Saya supaya dapat dimudahkan dalam mencapainya. Aamiin. (janji nih ye ...)

Sebagai penutup, Adinda memberikan sebuah ‘Clue’ yang akan membantu siapa saja dalam usaha menemukan point nomor satu yaitu (Q.S Muhammad ayat 7). *

Cilongok, 7/12/2022

Kisah Muhafidzah Pontren Modern Zam-Zam Muhammadiyah Cilongok (bagian 1)


SEMBILAN PULUH PROSEN LEBIH ADINDA NURROYAN MENGHAFAL AL QUR’AN DI PONTREN

 

Adinda (berkerudung hitam)

“Supaya saya bisa amanah menjaga hafalan ini, dan semoga bisa menjadi contoh yang baik buat teman-teman. Pesan kepada adik dan kakak kelas para pejuang 30, smart selalu. Semoga Alloh memudahkan. Jangan mudah berputus asa untuk mencapai cita-cita. Jangan mau kalah dengan rasa malas.  ‘Fa idza faraghta fansab : Maka apabila kamu selesai melakukan pekerjaan. Tetaplah bekerja keras untuk pekerjaan yang lain.’ Karena hakekat dunia ini untuk tempat bekerja keras. Sedangkan syurga adalah tempat kembali sekaligus peristarahatan terbaik untuk kita semua. Aamiin.”

 

Demikian pesan langsung dari muhafidzah Adinda Nurroyan usai menyelesaikan Tasmi’ Khatam Hafalan Al qur’an 30 juz, di hadapan teman, adik dan kakak kelas, kedua orang tua serta Direktur dan jajaran Pimpinan Pondok Pesantren (Pontren) Modern Zam-Zam Muhammadiyah, pada Senin malam (5/12/2022) di aula Kampus 2. 

Keberhasilan Adinda dalam menghafal Al qur’an 30 Juz, ternyata sembilan puluh prosen lebih dilakukan di pesantren plus selama belajar di rumah di masa pandemi Covid 19.  Hal itu dibuktikan dari rincian jumlah setoran hafalan yang disampaikan langsung oleh santri kelas XI KMI 2 putri pasangan suami-istri dari Bapak Jamhari dan Ibu Nur Halimah asal Singasari, Karanglewas, Banyumas.

Sebelum menjadi santri kelas VII SMP MBS Zam-Zam, Adinda mengaku baru mempunyai hafalan 19 surat pendek dan 30 ayat dari surat An Naba, yang notabene berjumlah 40 ayat. Setelah duduk di kelas VII, Adinda berhasil hafal 3 juz yaitu Juz 30, 29 dan 1. Usaha keras yang tidak kenal surut dalam usaha menghafal Al Qur’an, sehingga ketika duduk di kelas VIII ia berhasil menambah hafalan sebanyak  7 juz yang meliputi juz 4,5,6,7,8, 2 dan 3. Begitu kuatnya usaha santri yang juga pandai menulis puisi ini, saat di kelas IX bertambah lagi setoran hafalannya sebanyak 6 juz, yang terdiri dari juz 9,10,11,12,13 dan 14. Alhamdulillah selama tiga tahun di SMP MBS Zam-Zam –Pontren Modern Zam-Zam Muhammadiyah Cilongok ini, Adinda berhasil menghafalkan sebanyak 16 juz.

Sebagaimana tuntunan Allah dalam ayat yang dibacakan Adinda, yakni surat Al Insyirah ayat 7, santri yang telah menemukan kiat-kiat menghafal Al qur’an secara tetap dan tahu bagaimana caranya mengatasi rasa malas yang ada dalam dirinya ini, akhirnya dibuktikan ketika selesai SMP MBS Zam-Zam meneruskan program SMA MBS dengan tetap istiqomah untuk mewujudkan sebagai muhafidzah.  

Dibuktikan ketika duduk di kelas X ia muroja’ah 9 juz terdiri dari juz 2 dan 10. Kemudian Ziyadah 2 juz terdiri dari juz 15 dan 16. Begitu duduk di kelas XI semester I, Adinda membuktikan kebulatan semangat dan kedisiplinan diri sehingga ia berhasil menghafal 12 juz  yaitu juz 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27 dan 28. Barakallah, akhirnya di semester gasal kelas XI santriwati yang satu ini berhasil khatam Al Qur’an 30 juz. Lantas bagaimanakah kiat-kiat Adinda dalam menghafal Al Qur’an selama di Pontren Modern Zam-Zam? Tunggu tulisan berikutnya ... (h)  

PUISI PERHELATAN BAYANG DAN KENYATAAN

 LAHIR DAN MELATA  Hamidin Krazan Di Kaki Bromo  Lahir telanjang Jika itu kau jabang bayi lelaki Seharusnya kau tetap bugil teronggok di ata...