1/08/2025

PUISI PERHELATAN BAYANG DAN KENYATAAN

 LAHIR DAN MELATA

 Hamidin Krazan

Di Kaki Bromo 


Lahir telanjang

Jika itu kau jabang bayi lelaki

Seharusnya kau tetap bugil teronggok di atas tikar batu

Iya serupa tikar dari tatanan bebatuan

Batu-batu yang difungsikan tikar

Beralas batu-batu itu

Tetaplah kau menangis selayaknya

Anak-anak kambing

Terlahir lalu mengembik

Serupa anak-anak macan yang konon lahir spontan melesat

Sehingga manusia jawa berasosiasi anak macan itu disebutnya plencing.

Entah salah nenek moyang atau salah keadaan

Bayi terlahir dirawat seiring proses waktu  berjalan.

Diselimuti agar tidak kedinginan

Dipayungi dari terik sepanjang siang

Disusui melalui puting si ibu layaknya 

Kambing kepada cempe-cempenya.

Seiring  bergulir zaman

Pelindung bayi dari dingin itu bermula konon kelika kayu atau dedaunan.

Bayi kakek buyutku

konon dengan popok mori atau karung goni

hingga ayah ibuku telah mengenal popok jarit dipotong-potong

Lalu aku dibalut bedong, grita dan anak-anak cucuku

Semakin tak lagi digunakan kemben sebagai barutan.

Kelak anak buyutku bisa saja terlahir sudah layaknya bijih kapsul warna warni dengan  pengaman sintetis dan tahan segala radiasi bahkan multi fungsi?

Aku tidak dibiarkan oleh ibuku dengan karunia perkembangan pikir hingga mewujudkan kepala damai dengan orbit  budaya untuk TAK membiarkan saja lahir telanjang teruslah telanjang

Layaknya cempe dan plencing itu.

Harusnya kau bayi meski tumbuh menjadi sosok kini

Tetaplah telanjang kesana kemari.

Harusnya kau beraktifitas ke desa desa keluar masuk kota terus saja telanjang agar tidak terkontaminasi dengan segala proses  perubahan dengan segala konsekuensi.

Mau jadi remaja terus saja telanjang

Berkenalan wanita terus saja telanjang

Menikahi wanita pujaan dan sejiwa?

Kau dan wanitamu tetap saling telanjang

Hingga lahir dan anak keturunan hingga menantu

Mestinya  berpose dengan foto telanjang

Ke rumah tetangga telanjang

Ke sungai telanjang

Ke pasar telanjang

Ke kantor kelurahan hingga ikut upacara tetap saja telanjang

Hingga foto profil di medsos mengapa tidak telanjang?

Bukankah itu asli atas nama keagungan budi daya diri?

Silakan telanjang

Aku tidak mau

Sebab aku puisi!


Semarang- Malang, 18 Nop 2024

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Semoga komentar Anda menjadi kebaikan kita bersama

PUISI PERHELATAN BAYANG DAN KENYATAAN

 LAHIR DAN MELATA  Hamidin Krazan Di Kaki Bromo  Lahir telanjang Jika itu kau jabang bayi lelaki Seharusnya kau tetap bugil teronggok di ata...