Adat Hianat Wakil Rakyat Harus Diingatkan
KEBIASAAN baik pantas dilestarikan. Kebiasaan buruk jangan sampai diulang. Seperti menghianati janji. Melalui bait-bait puisi Tegalan, penyair Dwi Ery Santoso mewanti-wanti kepada para wakil rakyat agar tidak berkhianat. “Kita sebagai rakyat memberi kepercayaan kepada mereka. Selanjutnya kita harus turut mengawasi sepak terjangnya sesuai kapasitas kita. Puisi bisa kita jadikan peluru untuk mebidik kelengahan mereka,” kata Ery Tegas.
Dicontohkan salah satu bait puisi ‘Dadiya Kota Sing Apike Langka-langka’ di dalamnya ada missi senada dengan ucapannya. /Ora lumrah, kabeh kayong payah/ untung ora kosih mangan lawuh uyah/ mulane giyah mulane sing pada dipercaya/ dadi wakil rakyat aja pada hianat/ aja mung pada janji/ barang wis olih kursi pada jiji/ ndelengena wong wong pada nganterena sampeyan munggah drajat/ tapiken klalen maring wong mlarat/ kyeh sedelet maning aja pada maen sinting/ mbela rakyat kiwe sing penting//…
Menurut Ery, setelah puisi ditulis, harus dipublikasikan. Jika tidak, efektifitasnya menjadi sia-sia. “Sayangnya media untuk mempublikasikan karya sastra seperti puisi di Tegal sangat miskin. Artinya ada tapi temporal. Dulu ada acara rutin baca puisi di radio, sekarang mana?” ujarnya galak. Apa kita harus mengikuti cara para pemusik jalanan? Membacakan puisi di setiap warung lesehan. Meskipun itu bisa dilakukan, namun akan menjadi senjata makan tuan dan kontra produktif. “Mengingat kita punya wadah yang namanya Dewan Kesenian Tegal dan gedung kesenian. Namun fungsinya bagaimana coba?” ujarnya retoris.
Ery bersyukur karena sejumlah puisi selain dibukukan, juga dibacakan dalam beberapa acara bergengsi. Ditonton para pejabat dan masyarakat Tegal baik di Kota Tegal, maupun yang ada di Ibu Kota. Seperti ketika Ery menjadi duta seni Kota Tegal, pada Minggu (19/10) lalu di anjungan Jawa Tengah TMII. “Acara baca puisi ternyata masih bisa menjadi sajian menarik meski tampak menegangkan” pungkasnya nKZ.
ide hari ini, sederhana tetapi penting, falsafah garam, resensi buku lokal, sastra pinggiran, puisi aksi, inspirasi mudah, hikmah perjalanan, hikmah kata orang, membaca gelagat
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
PUISI PERHELATAN BAYANG DAN KENYATAAN
LAHIR DAN MELATA Hamidin Krazan Di Kaki Bromo Lahir telanjang Jika itu kau jabang bayi lelaki Seharusnya kau tetap bugil teronggok di ata...
-
:Kolaborasi KKP UIN Mataram dan KKN MAS Ajak Warga Tanam Mahoni Penyerhan bibit Pohon Mahoni T ri Dharma Perguruan Tinggi merupakan karak...
-
9 Nominator Penerima Penghargaan Seni Semula kami mencantumkan 12 bakal calon nominator, setelah disaring melalui rapat pengurus harian deng...
-
:Banyak Jalan Unjuk Nasionalisme “Jika para pejuang kemerdekaan mengibarkan bendera merah putih sebagai unjuk rasa symbol perlawanan ter...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Semoga komentar Anda menjadi kebaikan kita bersama