3/31/2009

Antara Goyang di Monggomas dan Panggung Hajatan


"Jujur saja saat tampil di panggung aku lebih suka tampil seseksi mungkin. Karena perhatian penonton yang antusias itu menambah gairah seni tersendiri,"

ANTARA berprofesi sebagai penyanyi dangdut di tempat hiburan di Jakarta dengan menjadi penyanyi keliling di panggung hajatan, bagi pedangdut asal Majenang, Cilacap, Endah Ruslita Dewi, dijalani secara putus nyambung.
Hal itu diakui Endah, saat ditemui di ruang transit Wisma Flamboyan Kawasan Wisata Agro Kaligua Brebes, sebelum tampil dengan iringan OM Arjuna Salem, Brebes pimpinan Mas Bayo, Sabtu lalu.
"Selama ini kerja sama dengan OM Arjuna, sifatnya putus nyambung. Kalau di kampung lagi sepi job, biasanya aku ke Jakarta. Sekarang menjelang musim hajatan, aku ambil job nyanyi di kampung," kata Endah.
Dijelaskan, meski kedua-duanya sama-sama buat mendapatkan rejeki, namun masing-masing lahan memiliki keunikan dan kepuasan yang berbeda. Kerja di dunia seni, bagi pedangdut berkulit kuning langsat ini mengaku tidak mau kerja dibawah tekanan atau atruran yang njelimet.
"Jujur saja saat tampil di panggung aku lebih suka tampil seseksi mungkin. Karena perhatian penonton yang antusias itu menambah gairah seni tersendiri," akunya saat dikonfirmasi lagi melalui telpon.
Dituturkan, dirinya menjadi salah seorang penyanyi di Mega Dangdut Mega Matra Hotel di Jakarta Timur. Sebelumnya, Endah juga menjadi penyanyi dangdut di Live Music pusat hiburan Monggomas di Mangga Besar Jakarta Barat.
Jangan heran ketika melihat penampilan Endah di atas panggung boleh dibilang berani dan mampu menyedot perhatian penonton.
"Aku tak munafik setiap tampil di hadapan penonton dewasa aku lebih enjoy dibanding tampil di acara hajatan," akunya polos.
Saat tampil di panggung hajatan, lanjutnya, aku pastikan berpenampilan sopan. "Meski secara jujur kadang merasa kurang bebas," kelakarnya sambil tertawa berderai. "Pokoknya suka tampil lain dari yang lainlah," pungkasnya.

3/30/2009

Goyangan Ati Menyedot Penonton


KEHADIRAN artis dangdut Ati dan sejumlah rekannya bersama OM Arjuna di panggung Hiburan Rakyat pada Festival Musik Kaligua, Brebes, Jawa Tengah, Sabtu (14/3) memang baru pertama kali. Namun, sebelumnya artis asal Salem, Brebes ini pernah juga tampil di komplek wisata kebun teh itu.

Acara diawali dengan tampilnya sebuah grup band asal Bumiayu yang menyajikan sejumlah lagu popular, namun penampilannya lebih disembut oleh penonton yang notabene para pelajar SLTA dengan riang sambil jingkrak-jingkak sesuai hentakan drum. Sedangkan para pengunjung pasar kaget alias Pasar Bayaran yang digelar setiap para karyawan kebun teh menerima upah mingguan, lebih tertarik untuk berbelanja barang kebutuhan. Lain ceritanya ketika grup dangdut muncul di panggung. Setelah membawakan tiga musik tanpa syair, disusul hadirnya empat artis cantik yang tampil secara bergiliran, barulah suasana lebih kental dan merakyat. Pengunjung tiba-tiba seperti sekerumunan laron yang tersedot pusaran angina hingga menumpuk di depan panggung. Para petugas keamanan dari Polsek Paguyangan pun sigap berjaga-jaga. Tak terkecuali ketika Ati tampil dengan dandanan seksi bertopi hitam. Dua lagu dia dendangkan sambil memberikan sedikit sensai gesture tubuhnya ditingkang alunan kendang. Pingggulpun meliuk bagai belut dalam genggaman. Udara pegunungan yang dingin terasa mencair berubah hangat bagi para penjoget. “Aku membawakan dua lagu masing-masing berjudul Bunga dan Teman Malam Minggu,” kata Ati, sebelum tampil.

Menurutnya, selain tampil di daerah Brebes, Ati juga sering keliling Tegal, Kabupaten Tegal dan sekitarnya. Bahkan salah satu lagu yang dia nyanyikan masuk dalam salah satu album kompilasi indie label dengan iringan Riza Musik. “Rekamannya dua tahun silam,” tutur penyanyi otodidak yang gemar nyanyi sejak masih duduk di SD… ayo digoyang Maas… (gaya Ati di panggung, prestisious bangeeet)

SQ Band Bumiayu Bangga Bisa Berkarya



NAMANYA
cukup akrab di telinga penggemar musik populer, khususnya kalangan remaja di Brebes Selatan, tepatnya di Kota Bumiayu. Seperti ketika grup band Silver Queen (SQ) yang dirintis sejak empat tahun silam ini tampil menghibur penggemar di sebuah acara festival hiburan rakyat yang digelar di lapangan depan wisma dan cafe Flamboyan kawasan Wisata Agro Kaligua, Brebes, Jawa Tengah, Sabtu (15/3) lalu.

Sekitar dua jam dua vokalis SQ, Nana dan Indra secara bergantian saling unjuk kebolehan membawakan lagu-lagu pop termasuk lagu hasil karya mereka. Seperti lagu Bukan Pacar Sejati dan beberapa lagu yang diambil dari albumnya, bertajuk Ilu, Imu dan Inu (I love you- I miss you - I need you).

Penonton yang rata-rata para ABG memberikan apresiasi secara baik dengan picu semangat sehingga menyemarakkan aksi panggungnya. Tak henti-hentinya alunan vokalis Nana membuat penonton beranjak dari tempat duduk dan ikut berjingkrak.

"Grup ini dibentuk sejak empat tahun lalu, hingga kini telah menelorkan album indie label serta dua album kompilasi hasil penyaringan yang kompetitif melalui sponsor sebuah produk rokok," kata manager SQ, Indra.

Saat pentas, para personel band sangat sadar ruang dan mampu memanfaatkan ruang panggung yang cukup luas. Atraksi dalam memainkan alat musik pun tidak kering gaya. Sang vokalispun tampil menyesuaikan situasi dengan atraksi dan gaya yang pas sehingga enak ditonton. Para pemusik terdiri dari Deny (keyboard) Ade (drum), Rizky (bassis), Ipeng (guitar). "Meski besar di sebuah kota kecil tapi kami bangga bisa berkarya. Sedangkan jenis musik yang kami pilih condong pada musik alternative," tutur pemilik Indra Musik Studio di Jalan Raya Kalierang Bumiayu, Brebes Jateng.

FOTO - Indra (Jingga) vokalis SQ band mejeng bareng personil lainnya di depan Wisma Flamboyan dan cafe kawasan wisata Arego Kaligua Paguyangan Brebes

3/20/2009

Memenej Pertunjukan Teater

PEMENTASAN teater oleh para pekerja teater di Kota Tegal bukan hal sulit. Pesoalannya, sebuah pementasan tidak cukup berkualitas dari sisi dramatik, artistik serta bagus dari sisi keaktorannya saja. Satu hal yang tidak bisa diremehkan, bagaimana sebuah grup mampu memenej pertunjukan teater yang digarapnya menjadi kemasan yang memiliki daya jual. Atas dasar itu, Dewan Kesenian Kota Tegal (DKT) dalam hal ini Ketua Komite Teater DKT, Dwi Ery Santoso mengundang Teater Lingkar Semarang untuk pentas drama di Tegal dengan naskah karya Putu Wijaya, Bila Malam Bertambah Malam yang disutradarai Agus Maladi Irianto pada Sabtu (21/3) jam 19.30 WIB. Acara ini disponsori PT Djarum.
“Di Tegal pentas teater bukan hal baru, namun dipilihnya teater Lingkar dari Semarang ini karena ada hal yang harus kita pelajari bersama dalam hal menagemen pentas teater,” kata Dwi Ery. Menurutnya, Teater Lingkar mempunyai daya hidup yang tangguh di dalam memenej sejumlah produksinya. “Jadi sudah saatnya teater mempunyai kompetensi managerial yang baik,” tandas penulis dan sutradara teater Tegal ini.
Diharapkan, teater di Tegal dapat belajar dalam mengelola setiap produksinya sebagaimana yang dilakukan Teater Lingkar.
Menurutnya, di Tegal untuk mengembangkan teater bukan hal sulit. Hanya membutuhkan semacam managerial untuk sebuah pekerjaan kesenian teater yang cerdas.
“Sebagai pemimpin dalam sebuah lembaga kesenian, harus bisa sebagai pemicu dan membuat gebrakan yang memberikan dampak atau efek baik terhadap proses pembelajaran menuju hasil yang lebih baik,” tandas Ery (Ham)

3/18/2009

Profokasi Djarum BLACK

Horeeee Aku Diprofokasi
KAMIS (19/3) sekitar Jam 07.00 WIb aku dah gak sabar membuka http://blackoholiczone.blogspot.com. Pengin tahu lebih rinci upaya mendapatkan seperengkat alat canggih dan praktis seperti Mini Notebook Acer Aspire One A150, BlackBerry Curve 8310 atau Voucher Merchandise sebesar Rp 200 ribu?
Hmm… semua itu dapat dipetik secara gratis? Tidak sepenuhnya aku mengangguki kampanye (eh, janji) itu.
Ya, ngeblog buat posting juga gak ada yang gratis kan? Apalagi kaya aku harus ke warnet, atau numpang di kompi kantor, itupun kalo internet lagi segar dan fresh. Serta bukan pada jam sibuk kerja. Orang bilang gak ada istilah ‘sarapan pagi gratis’. Dulu ayahku (alm) sering bilang, “jer basuki mawa bea”. Artinya segala upaya, usaha, kiat dan perjuangan (ceilee) pasti butuh sedikitnya kucuran keringat dan rasa haus serta kerja pikiran bahkan biaya. Pasti itu….Persoalannya bukan itu saja.
Pertama menulis menjadi bagian rekreasi tanpa henti. Karena itu cara terbaik untuk teraphi yang tidak banyak orang sadari.
Kedua, aku bisa menulis tentu harus memiliki bahan baik itu ide, kutipan, keinginan, cita, harapan, angan, doa dan khayalan sekalipun yang diilhami dari proses, salah satunya melalui membaca.
Kini menulis terlepas motivasinya untuk menghasilkan karya atau mendokumentasi hasil pemikiran dan pencermatan pikirannya, yang jelas….
Menulis sudah menjadi gaya hidup.
Tentu saja bukan nulis di bloknote layaknya wartawan, atau menulis di notabon seperti penjual warung kelontong atau menulis resep seperti para dokter hingga menulis naskah pidato pejabat sebagaimana yang dikerjakan temanku yang kerja di staf bupati di Bogor. Melainkan menulis melalui media canggih elektrik seperti menulis SMS di handphon hingga notebook mini, menulis postingan di blog hingga pesan antar dinding di Facebook. Setidaknya kini pelajar tak perlu lagi corat coret dinding sekolah atau pagar rumah penduduk di tepi jalan. Tulis aja di FB.
Nah, gayung bersambut. Ternyata tidak hanya calon presiden saja yang membuka peluang para blogger untuk ikut kompetisi dengan iming-iming hadiah menggiurkan. Kini PT Djarum BLACK pun turut serta menyeretku untuk ikut kompetisi yang digelarnya. Meski aku baru tahu melalui blog rekanku pada Rabu (18/3). Kamis malam usai aku pulang lesehan moci hingga jam 01.30 dini hari di perbatasan Kota-Kabupaten Tegal, aku tidak langsung pulang. Melainkan ke warnet yang buka 24 jam di Kota Tegal. Itung-itung menginap di warnet, aku buka-buka cara dan persayaratan lomba di http://blackoholiczone.blogspot.com. pagi mulai merapihkan salah satu blog-ku untuk aku daftarkan di ajang lomba. Sebelumnya aku lihat daftar di REGISTERED BLOG, ternyata nama Robianto teregistrasi pada tanggal 16 March 2009, dengan nama blognya http://120131.blogspot.com Setelah aku buka SUBMIT YOUR BLOG, aku harus menyebut salah satu blog. Padahal aku punya tiga blog. Belum lagi menyembutkan daerah. Karena antara tempat kerja dan asalku beda daerah. Meski sederhana itu cukup membuat aku harus mengerahkan rasa dan pertimbangan yang tidak asal KLIK. Nah, apakah yakin akan berhasil? Aku yakin aku sudah berhasil! Maksudnya, aku berhasil diprofokasi Djarum BLACK sehingga jadi siap rajin nulis di blog yang aku jadikan duta meraih impianku. Ha ha ha…. Impian yang dipetik tanpa dengan tidur tetapi menulis, menulis dan menulis. Oke tuuuh… prakarsa Djarum BLACK.
(Mmmm sebatang Djarum BLACK pun tak cukup buat menemaniku mengetik tulisan ini)

Makan Enak Suasana Asik

WArung TAman BAmbu
Para penjelajah masakan enak begitu masuk di sebuah rumah makan yang dituju, biasanya terlebih dulu mencermati suasana ruangan dan kebersihan tempatnya. Sejenak ia merasakan suasana nyaman sambil menanti hidangan andalan yang telah dipesan sesuai seleranya. Tempat penjamuan sebagai pilihan pun menjadi bagian dari jalinan kenikmatan saat menyantap hidangan kesukaan. Baik duduk di meja makan yang hanya berdua, menyendiri, berempat atau ramai-ramai beralas tikar lesehan di sebuah bilik rumah panggung.
Suasana seperti itu bisa ditemukan di rumah makan Warung Taman Bambu (WTB) di Jalan Raya Mejasem Nomor 10 Mejasem Barat Tegal, Jawa Tengah. Di rumah makan yang buka setiap jam 09.00 sampai 22.00 WIB ini pengunjung dapat menikmati sajian makan enak dengan suasana asik. Hidangan utama yang tengah dijadikan menu andalan saat ini seperti menu berbahan ayam dan ikan. Terutama ayam geprek dan ikan bakar atau goreng. Selain itu juga tersedia banyak menu pilihan.
"Dengan harga terjangkau kini paket ayam Geprek dihargai 8.500 per porsi, sudah termasuk nasi putih dan es teh serta lalapan," kata pengelola WTB, Sumarso
Dijelaskan, ayam Geprek ini, selain karena bumbunya yang gurih, juga meresap ke pangkal daging, tidak hanya di kulitnya saja karena sudah digeprek. Selain itu sangat memudahkan konsumen dalam menyantap ayam sampe puas. "Karena ayam bisa disantap hingga mudah menyisil dagingnya sampe tinggal tulang," paparnya.
WTB merupakan tempat menikmati hidangan, baik dengan duduk di kursi di ruangan berhawa alami atau di tempat lesehan yang cocok untuk bersantai seusai makan sambil menikmati resapan aroma cengkih kering nan gurih dari sebatang Djarum BLACK. Ahouuuw… Baik secara rombongan keluarga, rekan bisnis, bersama teman, menjamu tamu dan acara ulang tahun. Selain ayam geprek juga tersedia paket ikan. Bermacam hidangan lainnya juga tersedia dengan penawaran diskon 10 persen. Sedangkan khusus bagi pembeli di sekitar komplek Mejasem disediakan juga layanan pesan antar melalui nomor telpon 0283-3387749. sampai tulisan ini dibuat, dai warung ini belum satu produkpun yang memasang banner ataupun poster termasuk Djarum BLACK.

PUISI PERHELATAN BAYANG DAN KENYATAAN

 LAHIR DAN MELATA  Hamidin Krazan Di Kaki Bromo  Lahir telanjang Jika itu kau jabang bayi lelaki Seharusnya kau tetap bugil teronggok di ata...