Membaca dan menyunting sajak-sajak Hamidin Krazan seperti berziarah ke dalam kepala seseorang yang sedang mengeluarkan segala kecamuk dalam kepalanya, penuh labirin-labirin kesunyian sekaligus makna-makna yang dikupas, ditelanjangi, untuk kemudian teronggok begitu saja di hadapan saya.(Skylathar Maryam, Editor Kumpulan Puisi: Sketsa Tapak Doa)
ide hari ini, sederhana tetapi penting, falsafah garam, resensi buku lokal, sastra pinggiran, puisi aksi, inspirasi mudah, hikmah perjalanan, hikmah kata orang, membaca gelagat
10/08/2012
Kumpulan Puisi: Sketsa Tapak Doa
SKETSA TAPAK DOA
Hamidin Krazan
Cetakan I, Oktober 2012
Halaman xxii+128 halaman
ISBN: 978-602-18908-1-3
Rp. 38.000
Menulis puisi religius yang terhindar dari khutbah verbal sungguh tak mudah. Beruntung, dengan pengalaman jurnalistik dan kerja keras tak kenal menyerah, seluruh rasa kehambaan Hamidin Krazan terhadap Tuhan, begitu lebur sekaligus profan. Dalam sejumlah puisinya yang lugas dan tak berbunga-bunga, makna tauhid mengalir jelas dan tak ingin pongah atas kekaribannya dengan Sang Khalik. Ia tetap perlu bermunajat, dan salah satu caranya adalah dengan doa puisi.
Kurnia Effendi
Cerpenis dan penyair, penulis buku The Four Fingered Pianist, memoar Hee Ah Lee
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
PUISI PERHELATAN BAYANG DAN KENYATAAN
LAHIR DAN MELATA Hamidin Krazan Di Kaki Bromo Lahir telanjang Jika itu kau jabang bayi lelaki Seharusnya kau tetap bugil teronggok di ata...
-
:Kolaborasi KKP UIN Mataram dan KKN MAS Ajak Warga Tanam Mahoni Penyerhan bibit Pohon Mahoni T ri Dharma Perguruan Tinggi merupakan karak...
-
9 Nominator Penerima Penghargaan Seni Semula kami mencantumkan 12 bakal calon nominator, setelah disaring melalui rapat pengurus harian deng...
-
:Banyak Jalan Unjuk Nasionalisme “Jika para pejuang kemerdekaan mengibarkan bendera merah putih sebagai unjuk rasa symbol perlawanan ter...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Semoga komentar Anda menjadi kebaikan kita bersama