"Apakah doa-doa para Malaikat tidak akan dikabulkan oleh Alloh Swt? Beruntunglah jika kita termasuk hamba yang selalu berusaha melakukan banyak hal amal ibadah yang karenanya mendapat doa baik dari para malaikat Alloh Swt. Amal ibadah apa sajakah?"
Allah Ta’ala berfirman, “Sebenarnya (malaikat – malaikat itu) adalah hamba – hamba yang dimuliakan, mereka tidak mendahului-Nya dengan perkataan dan mereka mengerjakan perintah – perintah-Nya. Allah mengetahui segala sesuatu yang dihadapan mereka dan yang dibelakang mereka, dan mereka tidak memberikan syafa’at melainkan kepada orang – orang yang diridhai Allah, dan mereka selalu berhati – hati karena takut kepada-Nya” (QS Al Anbiyaa’ 26-28)
Inilah orang – orang yang didoakan oleh para malaikat :
Suci Dalam Tidur
1) Orang yang tidur dalam keadaan bersuci. Imam Ibnu Hibban
meriwayatkan dari Abdullah bin Umar Radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wassallam bersabda, “Barangsiapa yang tidur dalam keadaan
suci, maka malaikat akan bersamanya di dalam pakaiannya. Dia tidak akan bangun
hingga malaikat berdoa ‘Ya Allah, ampunilah hambamu si fulan karena tidur dalam
keadaan suci’” (hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At
Targhib wat Tarhib I/37)
Suci Dalam Penantian
2) Orang yang duduk menunggu shalat. Imam Muslim
meriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wassallam bersabda, “Tidaklah salah seorang diantara kalian yang duduk
menunggu shalat, selama ia berada dalam keadaan suci, kecuali para malaikat
akan mendoakannya ‘Ya Allah, ampunilah ia. Ya Allah sayangilah ia’” (Shahih
Muslim no. 469)
Satu Dalam Dua
Maksudnya, selalu menganbil shaf terdepan dalam melakukan rukun Islam yang ke-dua (sholat).
3) Orang – orang yang berada di shaf bagian depan di dalam
shalat. Imam Abu Dawud (dan Ibnu Khuzaimah) dari Barra’ bin ‘Azib Radhiyallahu
‘anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassallam bersabda, “Sesungguhnya
Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada (orang – orang) yang berada pada
shaf – shaf terdepan” (hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam
Shahih Sunan Abi Dawud I/130)
Rapat Dalam Shaf
4) Orang – orang yang menyambung shaf (tidak membiarkan
sebuah kekosongan di dalm shaf). Para Imam yaitu Ahmad, Ibnu Majah, Ibnu
Khuzaimah, Ibnu Hibban dan Al Hakim meriwayatkan dari Aisyah Radhiyallahu
‘anha, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassallam bersabda, “Sesungguhnya
Allah dan para malaikat selalu bershalawat kepada orang – orang yang menyambung
shaf – shaf” (hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At
Targhib wat Tarhib I/272)
Kompak Dalam Amiin
5) Para malaikat mengucapkan ‘Amin’ ketika seorang Imam
selesai membaca Al Fatihah. Imam Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah
Radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassallam
bersabda, “Jika seorang Imam membaca ‘ghairil maghdhuubi ‘alaihim waladh
dhaalinn’, maka ucapkanlah oleh kalian ‘aamiin’, karena barangsiapa ucapannya
itu bertepatan dengan ucapan malaikat, maka ia akan diampuni dosanya yang masa
lalu” (Shahih Bukhari no. 782)
Duduk Dalam Dzikir
6) Orang yang duduk di tempat shalatnya setelah melakukan shalat. Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassallam bersabda, “Para malaikat akan selalu bershalawat kepada salah satu diantara kalian selama ia ada di dalam tempat shalat dimana ia melakukan shalat, selama ia belum batal wudhunya, (para malaikat) berkata, ‘Ya Allah ampunilah dan sayangilah ia’” (Al Musnad no. 8106, Syaikh Ahmad Syakir menshahihkan hadits ini)
6) Orang yang duduk di tempat shalatnya setelah melakukan shalat. Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassallam bersabda, “Para malaikat akan selalu bershalawat kepada salah satu diantara kalian selama ia ada di dalam tempat shalat dimana ia melakukan shalat, selama ia belum batal wudhunya, (para malaikat) berkata, ‘Ya Allah ampunilah dan sayangilah ia’” (Al Musnad no. 8106, Syaikh Ahmad Syakir menshahihkan hadits ini)
Setia Dalam Jamaah Pagi - Sore
7) Orang – orang yang
melakukan shalat shubuh dan ‘ashar secara berjama’ah. Imam Ahmad meriwayatkan
dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi
wassallam bersabda, “Para malaikat berkumpul pada saat shalat shubuh lalu para
malaikat (yang menyertai hamba) pada malam hari (yang sudah bertugas malam hari
hingga shubuh) naik (ke langit), dan malaikat pada siang hari tetap tinggal.
Kemudian mereka berkumpul lagi pada waktu shalat ‘ashar dan malaikat yang
ditugaskan pada siang hari (hingga shalat ‘ashar) naik (ke langit) sedangkan
malaikat yang bertugas pada malam hari tetap tinggal, lalu Allah bertanya
kepada mereka, ‘Bagaimana kalian meninggalkan hambaku ?’, mereka menjawab,
‘Kami datang sedangkan mereka sedang melakukan shalat dan kami tinggalkan
mereka sedangkan mereka sedang melakukan shalat, maka ampunilah mereka pada
hari kiamat’” (Al Musnad no. 9140, hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Ahmad
Syakir)
Setia Dalam Mendoakan
8) Orang yang mendoakan saudaranya tanpa sepengetahuan orang
yang didoakan. Diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Ummud Darda’ Radhiyallahu
‘anha, bahwasannya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassallam bersabda, “Doa
seorang muslim untuk saudaranya yang dilakukan tanpa sepengetahuan orang yang
didoakannya adalah doa yang akan dikabulkan. Pada kepalanya ada seorang
malaikat yang menjadi wakil baginya, setiap kali dia berdoa untuk saudaranya
dengan sebuah kebaikan, maka malaikat tersebut berkata ‘aamiin dan engkaupun
mendapatkan apa yang ia dapatkan’” (Shahih Muslim no. 2733)
Rajin Dalam Infak
9) Orang – orang yang berinfak. Imam Bukhari dan Imam Muslim
meriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wassallam bersabda, “Tidak satu hari pun di mana pagi harinya seorang
hamba ada padanya kecuali dua malaikat turun kepadanya, salah satu diantara
keduanya berkata, ‘Ya Allah, berikanlah ganti bagi orang yang berinfak’. Dan
lainnya berkata, ‘Ya Allah, hancurkanlah harta orang yang pelit’” (Shahih
Bukhari no. 1442 dan Shahih Muslim no. 1010)
Berkah Dalam Sahur
10) Orang yang makan sahur. Imam Ibnu Hibban dan Imam Ath
Thabrani, meriwayatkan dari Abdullah bin Umar Radhiyallahu ‘anhu, bahwa
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassallam bersabda, “Sesungguhnya Allah dan para
malaikat-Nya bershalawat kepada orang – orang yang makan sahur” (hadits ini
dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhiib wat Tarhiib I/519)
Menjenguk Orang Sakit
11) Orang yang menjenguk orang sakit. Imam Ahmad meriwayatkan dari ‘Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassallam bersabda, “Tidaklah seorang mukmin menjenguk saudaranya kecuali Allah akan mengutus 70.000 malaikat untuknya yang akan bershalawat kepadanya di waktu siang kapan saja hingga sore dan di waktu malam kapan saja hingga shubuh” (Al Musnad no. 754, Syaikh Ahmad Syakir berkomentar, “Sanadnya shahih”)
11) Orang yang menjenguk orang sakit. Imam Ahmad meriwayatkan dari ‘Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassallam bersabda, “Tidaklah seorang mukmin menjenguk saudaranya kecuali Allah akan mengutus 70.000 malaikat untuknya yang akan bershalawat kepadanya di waktu siang kapan saja hingga sore dan di waktu malam kapan saja hingga shubuh” (Al Musnad no. 754, Syaikh Ahmad Syakir berkomentar, “Sanadnya shahih”)
Mengajarkan Meski Bukan Guru
12) Seseorang yang mengajarkan kebaikan kepada orang lain. Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dari Abu Umamah Al Bahily radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassallam bersabda, “Keutamaan seorang alim atas seorang ahli ibadah bagaikan keutamaanku atas seorang yang paling rendah diantara kalian. Sesungguhnya penghuni langit dan bumi, bahkan semut yang di dalam lubangnya dan bahkan ikan, semuanya bershalawat kepada orang yang mengajarkan kebaikan kepada orang lain” (dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Kitab Shahih At Tirmidzi II/343)
12) Seseorang yang mengajarkan kebaikan kepada orang lain. Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dari Abu Umamah Al Bahily radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassallam bersabda, “Keutamaan seorang alim atas seorang ahli ibadah bagaikan keutamaanku atas seorang yang paling rendah diantara kalian. Sesungguhnya penghuni langit dan bumi, bahkan semut yang di dalam lubangnya dan bahkan ikan, semuanya bershalawat kepada orang yang mengajarkan kebaikan kepada orang lain” (dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Kitab Shahih At Tirmidzi II/343)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Semoga komentar Anda menjadi kebaikan kita bersama