11/12/2021

PENYEBAB ROMEO DAN YULIET MATI

 "Anda Tahu Apa Penyebab Tewasnya Romeo dan Yuliet?"

 

(INFO-HAMIDIN) -  Seringkali seseorang dalam membuat kesimpulan sangat dipengaruhi oleh kumpulan pemikiran sesuai dengan pengalaman serta  keyakinannya, sehingga dapat mempengaruhi sikap dan tindakan  atau cara berfikir dalam menghadapi suatu permasalahan dan  memutuskan persoalan. Tindakan itu disebabkan karena maindset, yang membuat manusia mengartikan, menyimpulkan, menyikapi, dan bertindak berbeda dibandingkan orang lain. Hal ini disampaikan Ustadz M. Wafiq Firdaus Izmi Azis, S.Sos.,M.A melalui materi ‘Kepemimpinan Islam  &  Management Kepemimpinan’ dalam kegiatan Upgrading Musyrif /Musyrifah yang diselenggarakan oleh Manajemen Sumber Daya Manusia (human resources development/ HRD) Pondok Pesantren Modern (PPM) Zam Zam Muhammadiyah, pada Jum’at, (5/11/2021) di aula Komplek Perguruan Muhammadiyah Cilongok.   

Terkait dengan konsep yang dipaparkan, Ustadz Wafiq memberikan satu contoh mengenai sajian cerita secara singkat dan bersifat universal. Yakni petikan kisah tentang, ‘Romeo dan Juliet yang terbujur kaku di lantai. Air tergenang di dekatnya. Satu-satunya jendela di ruangan itu terbuka.’ Membaca kisah itu, lantas audiens dimintai pendapatnya mengenai cuplikan kejadian itu sesuai kesimpulan masing-masing.

“Ternyata banyak audiens yang memberikan penjelasan bahwa obyeknya (Rome dan Yuliet) itu sebagaimana dogeng romantika yang terkenal itu. Intinya, seringkali paradigma kita ketika melihat/ membaca seperti contoh kisah Romeo dan Yuliet langsung berfikir sesuai informasi atau referensi yang sebelumnya pernah kita terima, yakni kisah cinta sepasang muda mudi ala Barat. Paradigma kita umumnya ke situ. Ternyata, dalam presentasi yang disampaikan selanjutnya, kisah selengkapnya itu sama sekali tidak seperti dugaan awal. Pada layar slide berikutnya Romoe dan Yuliet dalam kisah yang dicontohkan secara lengkap adalah dua ekor ikan koi yang terdampar di lantai karena  akuariumnya jatuh ke lantai hingga pecah akibat terpaan gorden diempas angin,” ujarnya menjelaskan.

Menurutnya, konstruksi kita berfikir terkadang cerminan dari cerita-cerita atau konsep yang ada. Begitu juga ketika kita melihat persoalan di dalam pondok, tentang santri, sebaiknya tidak  hanya melihat santri dengan ukuran persoalan standar, tetapi berusahalah mencari tahu informasi lebih banyak dan terkini terkait kemungkinan penyebab persoalan itu muncul. Sehingga akan dapat menyelesaikan sebuah persoalan secara bijak dan menyeluruh (komprehensif). Belum tentu pelanggaran santri itu semata-mata karena akibat malas. Tetapi bisa jadi ada penyebab lain.

“Dalam menangani sebuah persoalan, usahakan kita mengambil sudut pandang yang berbeda, jangan menggunakan pola berfikir yang sama. Hal itu akan membentuk maindset kita dalam hal pengasuhan akan lebih terbuka. Mengayomi dan mengarahkan. Tidak semata-mata hanya sanksi hukum. Sebab itu tidak akan mendidik,” tambahnya. (h)

11/05/2021

AKSI MENULIS PUISI - Hamidin Krazan

ANTARA SISWA, GURU DAN PUISI

ini fakta bukan seting impian

 #SUASANA TERKINI

Berminat

Tidak berminat

Minat Bersyarat


# DUABELAS ALASAN MENULIS PUIS

 

1.      Menerima = memberi puisi

2.      Aktualisasi diri dengan puisi

3.      Therapi dengan puisi

4.      Beraksi dalam wujud puisi

5.      Menjawab tantangan kreativitas literasi

6.      Mengukur imajinasi melalui diksi dan bunyi

7.      Kerja spontan hasil sepanjang zaman (Sastra nafas pendek)

8.      Muara karya kontemporer/ konten medsos bergengsi

9.      Nama terukir dan disebut tanpa membosankan dalam pembacaan

10.  Memberi = menerima

11.  Salah satu pintu rizki paling menyenangkan hati

12.  Jalan surprise

 

#KETIKA GURU DAN SISWA MENULIS PUISI


(l) menulis puisi, tema bebas merdeka

(2) bebas memilih tempat yang nyaman

(3) gembalakan imajinasi(4) karya jadi dibacakan di depan sanak family/ guru sehati

(5  menulislah dari sebuah aksi

(6) renungkan sebagai refleksi.

  

#APA ITU PUISI?

Hamidin Krazan

 Aku puisi

Anak lintas generasi

Dari sejarah suku sastrawi

terlahir diksi

ungkapan sisi ukhrawi


Di jiwaku diorama bahasa

ada irama ucap kata

ada lirik percantik citra

ada rima menganyam rasa

ada ritme gelorakan suasana

itu semua amunisi

tersemat di setiap lini.

 

Aku menjelma

Dari ritual istimewa

Bahasa tak sekadarnya

Idola para pujangga

Imajinatif sarat utama

Anyaman kata-kata

Dialektika frasa

Padat sarat makna

Bernas teruntai pesan

Tetapi bukan pengajian, duhai kawan …

Aku bait keteraturan

Bukan anak emas penyair kawakan

Siapa saja syah melahirkan

Menganak-pinakan meski tak harapkan

Diri dinisbah dengan sebutan sastrawan

Setiap aku lahir kau tersembuhkan

Syukur kau tak terhitung untaian.

          Pekuncen, November 2021

 

PENGERTIAN PUISI SECARA ETIMOLOGIS DAN TERMINOLOGIS

Puisi berasal dari kata poites (bahasa Yunani), yang artinya membangun, pembuat, atau pembentuk. Sementara itu, dalam bahasa latin istilah ini muncul dari kata poeta, yang bermakna membangun, menimbulkan, menyebabkan,  dan menyair.

Selanjutnya, kata tersebut mengalami penyempitan makna menjadi hasil karya seni sastra yang kata-katanya disusun menurut syarat, prinsip atau aturan tertentu dengan menggunakan rima, irama, sajak dan kadang-kadang kata kiasan (Sitomorang, 1980: 10).

Herbert Spencer (filsuf Inggris) berkata,  “Puisi merupakan bentuk pengucapan gagasan yang memiliki sifat emosional dengan mempertimbangkan efek keindahan.”

Mengungkapkan emosi melalui bahasa yang enak dan baik, sehingga memiliki makna mendalam menarik perhatian orang yang pembacanya.

Prof. Dr. Sapardi Djoko Damono (SDD), berbagi,  “Puisi adalah bentuk karya sastra paling sederhana.  Setiap orang dapat menulis puisi kalo mau.  Puisi bagus adalah puisi yang enak dibaca, bisa dikreasikan menjadi bentuk karya lain, entah lagu, cerpen, novel, bahkan komik. Puisi tidak mirip tulisan di koran.”


UNSUR UNSUR PUISI (STRUKTUR PUISI)

Unsur-unsur puisi terbagi menjadi dua macam, yaitu unsur/ struktur fisik dan struktur batin

Unsur fisik yakni berbagai pembentuk suatu tema dalam bentuk yang tampak langsung, seperti:

Diksi (Pemilihan Kata)

    Imaji (Pengimajinasian)

        Kata Konkret

            Majas (Bahasa Figuratif)

                Versifikasi

                    Tipografi

 

Unsur Batin

Unsur batin puisi meliputi:

                                Tema (sense)

                            Perasaan (feeling)

                        Nada /Sikap Penyair dan Suasana / efek bagi pembaca (tone)

                    Amanat (intention)

 

DELAPAN JURUS MENULIS PUISI

(Cara Helvy Tiana Rosa)

1. Perbanyak data dari penyair terkemuka

2. Menentukan tema

3. Menghadirkan suasana

4. Penggunaan diksi

5. Metafora

6. Bunyi

7. Memilih judul

8. Rasa Jujur

 

JENIS JENIS PUISI

Puisi dapat dikelompokan menjadi beberapa jenis berdasarkan dari bentuk umum dan perkembangannya menurut zaman. Berikut adalah pengelompokan jenis-jenis puisi tersebut.

Puisi Lama (Klasik)

Pantun

Gurindam

Mantra

Seloka

Talibun

Puisi Baru (Bebas)

Puisi ini adalah bentuk baru atau modern yang tidak terikat terhadap berbagai aturan atau ketentuan tertentu. Sehingga menghasilkan karya yang jauh lebih dinamis dan lebih beragam dari bentuk-bentuk lamanya. Contohnya sangat beragam dan sebetulnya lebih merujuk ke genre atau gaya tertentu saja.

Contoh puisi baru misalnya:

Ode

Balada

Elegi

Satir (ironi, parodi atau sarkasme.)

Romansa

 

Puisi Kontemporer

Puisi kontemporer adalah puisi yang ingin lebih terbebas lagi dari berbagai ikatan konvensional puisi itu sendiri seperti: tata ungkap klise, nada-nada minor yang menjemukan dan kecarutmarutan tercampurnya budaya populer dengan puisi.

Singkatnya, puisi ini lebih radikal dari puisi modern dan ingin terbebas lagi dari berbagai limitasi-limitasi yang telah terbentuk oleh pandangan masyarakat umum terhadap puisi.

Puisi kredo, dimana penulisan puisi dilandaskan terhadap kepercayaan dan prinsip yang diciptakan sendiri oleh penyairnya sendiri. Contoh nyatanya adalah puisi mbeling yang di inisiasi oleh Sutardji Calzoum Bachri.

 

Tips Menulis Puisi

(Menurut SDD)

Banyak baca karya orang lain / ATM

Jangan libatkan Emosi.

Jangan Meniru Karya Sendiri.

 Menurut SDD, agar kreativitas terus menjalar. Seorang penulis perlu banyak membaca dan menambah wawasan. Agar cakrawala pandangannya semakin luas dan perbendaharaan katanya semakin kaya.

 

 "Puisi Aksi

Kerja keras lahirkan insprirasi."

(Hamidin Krazan)

 

PUISI PERHELATAN BAYANG DAN KENYATAAN

 LAHIR DAN MELATA  Hamidin Krazan Di Kaki Bromo  Lahir telanjang Jika itu kau jabang bayi lelaki Seharusnya kau tetap bugil teronggok di ata...