ANTARA SISWA, GURU DAN PUISI
ini fakta bukan seting impian |
#SUASANA TERKINI
Berminat
Tidak berminat
Minat Bersyarat
# DUABELAS ALASAN MENULIS PUIS
1. Menerima = memberi puisi
2. Aktualisasi diri dengan puisi
3. Therapi dengan puisi
4. Beraksi dalam wujud puisi
5. Menjawab tantangan kreativitas literasi
6. Mengukur imajinasi melalui diksi dan bunyi
7. Kerja spontan hasil sepanjang zaman (Sastra nafas pendek)
8. Muara karya kontemporer/ konten medsos bergengsi
9. Nama terukir dan disebut tanpa membosankan dalam pembacaan
10. Memberi = menerima
11. Salah satu pintu rizki paling menyenangkan hati
12. Jalan surprise
#KETIKA GURU DAN SISWA MENULIS PUISI
(l) menulis puisi, tema bebas merdeka
(2) bebas memilih tempat yang nyaman
(3) gembalakan imajinasi(4) karya jadi dibacakan di depan sanak family/ guru sehati
(5 menulislah dari sebuah aksi
(6) renungkan sebagai refleksi.
#APA ITU PUISI?
Aku puisi
Anak lintas generasi
Dari sejarah suku sastrawi
terlahir diksi
ungkapan sisi ukhrawi
Di jiwaku diorama bahasa
ada irama ucap kata
ada lirik percantik citra
ada rima menganyam rasa
ada ritme gelorakan suasana
itu semua amunisi
tersemat di setiap lini.
Aku menjelma
Dari ritual istimewa
Bahasa tak sekadarnya
Idola para pujangga
Imajinatif sarat utama
Anyaman kata-kata
Dialektika frasa
Padat sarat makna
Bernas teruntai pesan
Tetapi bukan pengajian, duhai kawan …
Aku bait keteraturan
Bukan anak emas penyair kawakan
Siapa saja syah melahirkan
Menganak-pinakan meski tak harapkan
Diri dinisbah dengan sebutan sastrawan
Setiap aku lahir kau tersembuhkan
Syukur kau tak terhitung untaian.
Pekuncen, November 2021
PENGERTIAN PUISI SECARA ETIMOLOGIS DAN TERMINOLOGIS
Puisi berasal dari kata poites (bahasa Yunani), yang artinya membangun, pembuat, atau pembentuk. Sementara itu, dalam bahasa latin istilah ini muncul dari kata poeta, yang bermakna membangun, menimbulkan, menyebabkan, dan menyair.
Selanjutnya, kata tersebut mengalami penyempitan makna menjadi hasil karya seni sastra yang kata-katanya disusun menurut syarat, prinsip atau aturan tertentu dengan menggunakan rima, irama, sajak dan kadang-kadang kata kiasan (Sitomorang, 1980: 10).
Herbert Spencer (filsuf Inggris) berkata, “Puisi merupakan bentuk pengucapan gagasan yang memiliki sifat emosional dengan mempertimbangkan efek keindahan.”
Mengungkapkan emosi melalui bahasa yang enak dan baik, sehingga memiliki makna mendalam menarik perhatian orang yang pembacanya.
Prof. Dr. Sapardi Djoko Damono (SDD), berbagi, “Puisi adalah bentuk karya sastra paling sederhana. Setiap orang dapat menulis puisi kalo mau. Puisi bagus adalah puisi yang enak dibaca, bisa dikreasikan menjadi bentuk karya lain, entah lagu, cerpen, novel, bahkan komik. Puisi tidak mirip tulisan di koran.”
Unsur-unsur puisi terbagi menjadi dua macam, yaitu unsur/ struktur fisik dan struktur batin
Unsur fisik yakni berbagai pembentuk suatu tema dalam bentuk yang tampak langsung, seperti:
Diksi (Pemilihan Kata)
Imaji (Pengimajinasian)
Kata Konkret
Majas (Bahasa Figuratif)
Versifikasi
Tipografi
Unsur Batin
Unsur batin puisi meliputi:
Tema (sense)
Perasaan (feeling)
Nada /Sikap Penyair dan Suasana / efek bagi pembaca (tone)
Amanat (intention)
DELAPAN JURUS MENULIS PUISI
(Cara Helvy Tiana Rosa)
1. Perbanyak data dari penyair terkemuka
2. Menentukan tema
3. Menghadirkan suasana
4. Penggunaan diksi
5. Metafora
6. Bunyi
7. Memilih judul
8. Rasa Jujur
JENIS JENIS PUISI
Puisi dapat dikelompokan menjadi beberapa jenis berdasarkan dari bentuk umum dan perkembangannya menurut zaman. Berikut adalah pengelompokan jenis-jenis puisi tersebut.
Puisi Lama (Klasik)
Pantun
Gurindam
Mantra
Seloka
Talibun
Puisi Baru (Bebas)
Puisi ini adalah bentuk baru atau modern yang tidak terikat terhadap berbagai aturan atau ketentuan tertentu. Sehingga menghasilkan karya yang jauh lebih dinamis dan lebih beragam dari bentuk-bentuk lamanya. Contohnya sangat beragam dan sebetulnya lebih merujuk ke genre atau gaya tertentu saja.
Contoh puisi baru misalnya:
Ode
Balada
Elegi
Satir (ironi, parodi atau sarkasme.)
Romansa
Puisi Kontemporer
Puisi kontemporer adalah puisi yang ingin lebih terbebas lagi dari berbagai ikatan konvensional puisi itu sendiri seperti: tata ungkap klise, nada-nada minor yang menjemukan dan kecarutmarutan tercampurnya budaya populer dengan puisi.
Singkatnya, puisi ini lebih radikal dari puisi modern dan ingin terbebas lagi dari berbagai limitasi-limitasi yang telah terbentuk oleh pandangan masyarakat umum terhadap puisi.
Puisi kredo, dimana penulisan puisi dilandaskan terhadap kepercayaan dan prinsip yang diciptakan sendiri oleh penyairnya sendiri. Contoh nyatanya adalah puisi mbeling yang di inisiasi oleh Sutardji Calzoum Bachri.
Tips Menulis Puisi
(Menurut SDD)
Banyak baca karya orang lain / ATM
Jangan libatkan Emosi.
Jangan Meniru Karya Sendiri.
Menurut SDD, agar kreativitas terus menjalar. Seorang penulis perlu banyak membaca dan menambah wawasan. Agar cakrawala pandangannya semakin luas dan perbendaharaan katanya semakin kaya.
"Puisi Aksi
Kerja keras lahirkan insprirasi."
(Hamidin Krazan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Semoga komentar Anda menjadi kebaikan kita bersama