9/12/2008

Selera Masyarakat

Nasi Ponggol

Makanan Khas Kesukaan Masyarakat Tegal

NASI PONGGOL, nama menu masakah sederhana yang khas. Baik rasa dan penyajiannya. Dibilang sederhana karena menu yang semula untuk sarapan pagi itu, terdiri dari nasi putih dengan lauk sambal goreng tempe yang dibubuhi bawang goreng. Selalu disajikan dalam keadaan hangat dikemas daun pisang dengan porsi ukuran sedang.

Menjelang disantap, ketika bungkusan dibuka, aroma sedap masakan yang berbaur dengan kekepan daun pisang menyeruak ke hidung. Itulah ciri khas yang membedakan nasi ponggol dengan nasi bungkus lainnya. Hidangan yang satu ini merupakan salah satu dari makanan favorit warga Kota Tegal.

Belakangan, sebutan ponggol dibubuhi embel-embel kata “setan”. Ponggol setan, menurut Hendri Yono Lukito (35), menantu Ny Marharyati, pendagang nasi ponggol setan di Jalan Pandanaran RT 1 RW 1 Kelurahan Kejambon, Tegal Jawa Tengah konon hanya sebutan latah dari salah seorang pembelinya.

Diceritakan Hendri, suatu malam ada pesanan ponggol dari para penggila bola yang begadang menonton pertanding piala dunia. Ada juga yang menyebutkan sejak, musim kampanye, dimana ada pengurus salah satu partai politik order ponggol dalam jumlah banyak untuk makan tengah malam.

Bersamaan itu, ada seorang pembeli yang datang merasa heran dengan situasi yang ditemui di rumah yang sekaligus sebagai warung. Orang itu nyeletuk heran, dia tidak habis pikir dengan apa yang dianggapnya tidak lazim.

“Setan. Ponggol kok dijual malam-malam?” kata Hendri menirukan pemaparan mertuanya. Selanjutnya, entah bagaimana runtutannya, tiba-tiba pelanggan lain dan masyarakat sekitar itu menamai menu itu pongol setan.

Menurut Endang, putri kedua dari Ny Maharyati, ibunya berjualan nasi ponggol sejak tahun 2000-an. Awalnya ibunya berjualan nasi dan bubur untuk makan pagi atau sarapan. Lambat laun banyak warga yang memesan nasi bungkus untuk keperluan selamatan, pengajian serta orang yang suka begadang nonton bola, sehingga pada akhirnya dia juga melayani pembeli pada sore hari. Sedangkan sejak tahun 2001, menu yang disediakan ibunya, itu nasi ponggol yang idenya berasal dari Ny Mudrikah.

Ternyata menu makanan itu disukai masyarakat Kota Tegal dan sekitarnya. Terbukti, untuk mendapatkan nasi tersebut tak jarang warga harus rela antre. Ny Maharyati biasa menjual nasi ponggol dalam keadaan hangat. Meskipun para pembeli antre, dia tidak menyiapkan nasi dalam bungkusan terlebih dahulu.

“Pelangan juga maunya nasi ini baru dibungkus pada saat membeli,” ujar Endang yang senantiasa membantu ibunya memasak.

Mengenai resep makanan tersebut, Endang menuturkan, tempe yang dipotong mirip dadu untuk sambal goreng itu dijemur dibawah panas sinar matahari selama sehari sebelum dimasak. Hal itulah yang membuat masakannya mepunyai ciri khas. Aromanya sedap ada paduan rasa terasi dan kamijara serta pedas manis. (hamidinkrazan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Semoga komentar Anda menjadi kebaikan kita bersama

PUISI PERHELATAN BAYANG DAN KENYATAAN

 LAHIR DAN MELATA  Hamidin Krazan Di Kaki Bromo  Lahir telanjang Jika itu kau jabang bayi lelaki Seharusnya kau tetap bugil teronggok di ata...