9/05/2008

Usaha Meraih Takwa

Kampanye Takwa
Oleh Hamidin Krazan

Kampanye diartikan sebagai suatu gerakan atau tindakan yang secara serentak untuk mengadakan sebuah aksi. Aksi yang dikehendaki Allah berupa gerakan menuju ketakwaan. Yakni segala aktifitas sebagai bentuk keinsyafan, kepatuhan dan ketaatan melaksanakan perintah Allah dan menjauhi segala laranganNya serta mengikuti sunnah RasulNya.
Ramadhan sebagai bulan istimewa, merupakan ajang aksi ketakwaan bagi orang-orang yang beriman. Selain rahmat, barokah dan ampunan, Allah menjanjikan sebuah maqam, sebuah singgahsana paling mulia yang berada di sisi-Nya bagi hamba yang bertakwa. “Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu adalah orang-orang yang paling takwa di antara kamu,” (QS Alhujarat 13).
Memang setiap syariat Allah selalu mengandung hikmah. Yakni nilai keutamaan dan kemanfaatan. Syariat itu bentuknya berupa perintah ataupun larangan Allah. Hikmah dari keduanya itu ada yang diketahui manusia secara langsung dan ada juga yang tidak diketahui secara langsung.
Seperti halnya perintah mengerjakan puasa Ramadhan. Di bulan yang mulia ini bagi kaum yang beriman niscaya dapat merasakan perbedaannya. Jika dibanding dengan hari-hari biasa karena pengaruh puasa. Bulan ramadhan memiliki keistimewaan tertentu. Berbagai keistimewaan itulah yang pantas direspon dengan sebuah aksi bersama. Melalui wahyu, Allah berkampanye bukan untuk mengeksiskan kedudukanNya. Justru Allah menawarkan kedudukan mulia bagi seluruh umat yang beriman. Vissi dan missi yang ditawarkan kepada hamba yang beriman yakni kehidupan serba tercukupi yang abadi (surga) dan drajat kehidupan yang mulia.
Sebaliknya dalam kehidupan politik, konotasi kampanye sebagai rekadaya yang dilakukan seseorang atau sekelompok orang untuk mengantarkan sesorang meraih kedudukan atau jabatan tertentu. Atau aksi sekelompok orang atas ambisi sesorang yang ingin menduduki tampuh kekuasaan bagi dirinya.
Jika sikap heroik dalam aksi itu diterapkan umat Islam dalam usaha meraih takwa, niscaya kegiatan umat Islam selama bulan Ramadhan semakin padat dan berkualitas. Baik melalui seruan dengan lisan, aksi sosial berupa sedekah dan zakat yang bersifat kolosal. Penguatan jaringan dan ikatan tali persaudaraan yang terus dihimpun dan lainnya.
Dengan begitu, kendala yang menghadang di tengah jalan menuju takwa mudah mengatasinya. Seperti kendala sosial dalam bentuk kemiskinan. Kendala budaya seperti pencegahan terhadap arus budaya global yang permisif. Kendala masyarakat seperti pertentangan antara kelompok. Kendala teknologi serta kendala individualisme.
Aktifitas dan kemeriahan selama Ramadhan yang bertepatan dengan musim kampanye politik ini jangan sampai mengalahkan aksi meraih ketakwaan. Segala amaliyah ramadhan bukan dijadikan upaya tercapainya singgahsana takwa untuk diri, tetapi hanya untuk menyukseskan singgahsana bagi calon pempimpinnya. Hidup ramadhan. Raih kedudukan takwa. *

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Semoga komentar Anda menjadi kebaikan kita bersama

PUISI PERHELATAN BAYANG DAN KENYATAAN

 LAHIR DAN MELATA  Hamidin Krazan Di Kaki Bromo  Lahir telanjang Jika itu kau jabang bayi lelaki Seharusnya kau tetap bugil teronggok di ata...