Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2008

Kerang Penyambung Hidup

Gambar
PERLIHATKAN HASIL – Rofii sedang memperlihakan kerang hasil pencariannya di pantai Muarareja, Rabu (8/10) (Foto - Ham) Mendulang Kerang di Pantai Muarareja ADA pepatah ‘tak ada rotan akarpun jadi’. Bagi warga RT 03 RW 04 Kelurahan Muarareja, Rofii (35) pepatah itu bukan sekedar soal isian pelajaran Bahasa Indonesia yang senantiasa dihapal sewaktu masih duduk di bangku SD puluhan tahun silam. Kini pepatah itu benar-benar menjadi bagian filosofi hidupnya. Saat kondisi ekonomi yang tak kunjung berpihak kepada kawula alit, pepatah itu menjadi support dalam menyambung hidup sehari-hari. “Biasanya saya kerja jadi awak kapal untuk menangkap ikan di laut. Namun sejak Lebaran sampai sekarang nahkodanya belum bersedia melaut,” kata Rofii kepada NP, Rabu (8/10) di pantai Muarareja. Menurutnya, sebagian nelayan di Muarareja mulai melaut pada hari Minggu depan. Rofii dan kawan-kawannya memanfaatkan waktu luangnya selama empat hari itu untuk mencari kerang di pantai Muarareja. Usaha itu diang

Keringat Tukang Ikan Muarareja

Gambar
SORTIR IKAN – Siti Wahyuni sedang menyortir ikan teri yang sudah kering dan siap dijual kembali Harga Ikan Teri Naik TEGAL -- Para nelayan di Muarareja banyak yang belum berangkat melaut. Para pengrajin ikan asin dan teri hingga kini masih kesulitan bahan baku. Padahal permintaan dari para bakul sedang mengalami peningkatan dibanding hari biasanya. Akibatnya harga ikan teri naik. Hal itu dikatakan seorang pengrajin teri dan ikan asin di Muarareja, Siti Wahyuni kepada NP , Rabu (8/10) di pangkalan tempat penyortiran ikan asin. “Para nelayan baru minggu depan berangkat ke laut. Kalaupun ada bahan baku jumlahnya terbatas, kadang untuk mendapatkannya kita berebut sama teman sendiri,” kata Wahyuni. Padahal, lanjutnya, dalam pekan ini permintaan ikan asin dan teri dari para bakul sedang banyak. Kadang malah ada bakul yang bukan langganan ikut datang ke lokasi untuk pesan dengan bayar di muka. Jadi wajar kalau harganyapun lebih mahal dari harga biasanya. Menurut warga RT 04

Baca Karakter Via Parfum

Aroma Parfum Pencitraan Karakter Ciri khas aroma sebuah parfum, sebagai pencitraan dari karakter kepribadian pemakainya. Seperti aroma teraphy itu biasanya lebih disukai bagi perempuan yang berperangai atau menyukai kelembutan. Demikian dikatakan Beautiful Advice (BA), Tri Andani di konter Lomani, Kamis (16/10) di lantai dua Pacific Mall Kota Tegal. "Aroma parfum yang banyak dikenal masyarakat ada empat jenis. Yaitu aroma lembut, aroma teraphy, aroma bunga-bungaan dan aroma maskulin. Masing-masing menjadi pilihan bagi setiap konsumen yang sesuai dengan karakternya," kata Tri. Menurutnya, setiap aroma parfum itu menggambarkan dari karakter pemakainya. Kecuali bagi seseorang yang suka membeli parfum karena hoby atau untuk koleksi. Aroma segar dan fresh seperti green tea dan buah-buahan. Biasanya disukai cewek yang bersifat lembut dan kalem. Ada juga aroma maskulin. Yakni parfum untuk cewek tetapi aroma cowok, biasanya dapat ditemui pada parfum dengan segarnya bunga sepatu atau

Puisi Ibarat Peluru

Adat Hianat Wakil Rakyat Harus Diingatkan KEBIASAAN baik pantas dilestarikan. Kebiasaan buruk jangan sampai diulang. Seperti menghianati janji. Melalui bait-bait puisi Tegalan, penyair Dwi Ery Santoso mewanti-wanti kepada para wakil rakyat agar tidak berkhianat. “Kita sebagai rakyat memberi kepercayaan kepada mereka. Selanjutnya kita harus turut mengawasi sepak terjangnya sesuai kapasitas kita. Puisi bisa kita jadikan peluru untuk mebidik kelengahan mereka,” kata Ery Tegas. Dicontohkan salah satu bait puisi ‘Dadiya Kota Sing Apike Langka-langka’ di dalamnya ada missi senada dengan ucapannya. /Ora lumrah, kabeh kayong payah/ untung ora kosih mangan lawuh uyah/ mulane giyah mulane sing pada dipercaya/ dadi wakil rakyat aja pada hianat/ aja mung pada janji/ barang wis olih kursi pada jiji/ ndelengena wong wong pada nganterena sampeyan munggah drajat/ tapiken klalen maring wong mlarat/ kyeh sedelet maning aja pada maen sinting/ mbela rakyat kiwe sing penting//… Menurut Ery, setelah puisi

Persaingan Usaha Kecil

Gambar
Pengakuan Ikha Mudik Gara-gara ‘Ditembak’ Ikha (50) Warga Rw 07 Desa Sida Purna, Kecamatan Dukuh Turi Kabupaten Tegal, sudah lima tahun menjadi tukang pembutik (petik) bawang di desanya. Sebelumnya Ikha menjalankan usaha warung tegal (warteg) di daerah Pasar Ikan, Jakarta Utara pada tahun 2002. Menurut pengakuannya, di awal usahanya hingga berjalan sampai beberapa tahun hasilnya lumayan. Namun setelah usahanya berjalan, tiba-tiba di lokasi yang tidak jauh dari pangkalan usahanya, datang seseorang yang membuka usaha serupa. Warteg! Lantas terjadi persaingan diam-diam. Perang dingin hingga akhirnya ada dugaan perlakuan jahil dari pendantang baru terhadap Ikha. “Saya ditembak Mas. Apa iya, istilahnya dijahili lah. Usaha saya kan sudah berjalan, pelanggan cukup lumayan, tetapi setelah ada saingan, di warung saya sering terjadi hal-hal aneh. Masa tiba-tiba di bakul nasi ada ulatnya?” kata Ikha seperti mengadu. Diakuinya, kejadian semacam itu sering terjadi. Dirinya yakin, kalau usahanya di

Petualang Metropolis

Gambar
Curhat Seorang Beautiful Advice MALL selain menjadi tempat nyaman untuk berbelanja berbagai barang kebutuhan, juga salah satu alternative area rekreasi. Selain tersedia tempat bermain (game area) bagi anak-anak dan anak baru gede, area mall itu sendiri menjadi tempat refreshing. Termasuk hanya sekedar melihat-lihat barang, daftar harga, memilih serta menawar barang yang menarik perhatian meski urung membelinya. Tentu saja perilaku itu sering membuat seorang pelayan menggerutu. Tetapi bagi seorang Beautiful Advice (BA) sebuah produk parfum, Tri Andani, menghadapi perilaku ‘petualang mall’ bergaya konsumen itu sudah menjadi makanan sehari-hari. “Saya sudah biasa menghadapi calon konsumen ataupun orang berlagak seperti konsumen, tapi tidak jadi beli. Bahkan setelah Tanya macam-macam langsung pergi begitu saja. Kalau lagak mereka dimasukin ke hati kitanya yang rugi,” papar Andani kepada NP, Jumat lalu di lantai dua Pacifik Mall. Menurutnya, konsumen maupun calon konsumen parfum sebenarnya

Petualang Metropolis

Curhat Seorang Beautiful Advice MALL selain menjadi tempat nyaman untuk berbelanja berbagai barang kebutuhan, juga salah satu alternative area rekreasi. Selain tersedia tempat bermain (game area) bagi anak-anak dan anak baru gede, area mall itu sendiri menjadi tempat refreshing. Termasuk hanya sekedar melihat-lihat barang, daftar harga, memilih serta menawar barang yang menarik perhatian meski urung membelinya. Tentu saja perilaku itu sering membuat seorang pelayan menggerutu. Tetapi bagi seorang Beautiful Advice (BA) sebuah produk parfum, Tri Andani, menghadapi perilaku ‘petualang mall’ bergaya konsumen itu sudah menjadi makanan sehari-hari. “Saya sudah biasa menghadapi calon konsumen ataupun orang berlagak seperti konsumen, tapi tidak jadi beli. Bahkan setelah Tanya macam-macam langsung pergi begitu saja. Kalau lagak mereka dimasukin ke hati kitanya yang rugi,” papar Andani kepada NP, Jumat lalu di lantai dua Pacifik Mall. Menurutnya, konsumen maupun calon konsumen parfum sebenarnya

Lucu lucuan

Gambar
Cekelan Tapih KAPER olih penghargaan seni sekang Walikota. Wujude duit. Jumlahe thikel papat akehe ketimbang gajihe dewekne. Sewise nyaur utang, Kaper nyisihna lima lembaran sing abang-abang nggo moci kambi kanca batir. Duit sing sejuta setengah kanggo depe motor anyar. Wingi esuk Kaper njajal motore sing esih kinyis-kinyis. Wujude ireng mbesenges kemiclong. Stater lan gasse otomatis lan praktis. Tarikane gampang mencolot kaya kodok kaget. Dina Minggu esuk, niate Kaper arep muter-muter maring pasar kaget sing tumplek blek neng platarane balai kota lawas. Karepe deweke ajek bojo lan anak wadone sing umure nembe limang tahun. Sing lagi lucu-lucune. "Wislah rika bae karo walad, aku ora usah melu ya ora papa," omonge bojone Kaper. "Sih, bisane?" Kaper gumun. "Kumbahane esih numpuk. Wis dekum kawit wingi mbokan mambu entut," "Lha koen pan pesen apa?" takone Kaper nawani. "Tukuen bae panganan sing enak-enak nggo de pangan seuwise ngumbahi."

Seni dalam Piwalkot Tegal

Bahari dalam Syair Lagu Kampanye DALAM kampanye calon Walikota dan Wakil Walikota (Cawalkot dan cawawalkot) Tegal salah satu media yang digunakan, melalui hiburan atau produk kesenian. Syair dan lagu salah satu alternatif hiburan sekaligus penggaet rasa cinta para calon pemilih. Disamping itu hiburan sangat dibutuhkan di tengah luapan histeria massa. Tujuannya untuk mengurangi efek ketegangan serta mengurangi luapan kecamuk dan kompetisi yang berlebih. Tiga di antara lima kontestan Cawalkot dan cawawalkot di Kota Tegalpun menyajikan media seni suara sebagai seni politik. Dimana fungsi seni tidak hanya untuk seni. Melainkan ranah seni direkahkah bagi penikmat kesenian dalam kancah politik. Melalui ide lagu dan gaetan rasa itu, sehingga kekuatan syair dan lagu diharapkan mampu membawa perubahan sesuai visi dan missi yang diusung setiap calon. Salah satu tema favorit dalam kampanye Cawalkot dan cawawalkot di Kota Tegal, adanya kesinambungan pembangunan Kota Tegal sebagai Kota bahari. Itup

Penghargaan Seni di Tegal

Redaktur Budaya NP Dapat Penghargaan Seni Ki dalang Sarjono sebagai Penggiat Seni Pedalangan, Sulaiman Dito sebagai Penggiat Seni Lukis, Lanang Setiawan sebagai Penggiat Seni Tegalan, Yono Daryono dan SN Ratmana mendapat Pakarti Seni dan Piek Ardijanto(alm) mendapat Bintang Putra Seni. ALHAMDULILLAH, besok aku ke Taman Mini. Mau diberi penghargaan seni oleh Pemkot Tegal. Begitu tulis Redaktur Budaya Nirmala Post, Lanang Setiawan melalui SMS pada Sabtu (18/10) pagi sebelum ia berangkat ke Jakarta bersama rombongan duta seni Kota Tegal. Dikatakan Kepala Dishubparsenbud, Sumityo Sip, dari sembilan nominator hanya enam seniman yang mendapat undangan untuk berangkat ke Taman Mini. "Enam seniman itulah yang memperoleh penghargaan itu," jelas Sumito kepada NP, Jumat (17/10) melalui telpon. Kemudian via SMS, Minggu (19/10) siang Lanang menjelaskan, ada enam seniman untuk lima jenis penghargaan. Yaitu Ki dalang Sarjono sebagai Penggiat Seni Pedalangan, Sulaiman Dito sebagai Penggiat S

Penghargaan

Redaktur Budaya NP Dapat Penghargaan Seni Ki dalang Sarjono sebagai Penggiat Seni Pedalangan, Sulaiman Dito sebagai Penggiat Seni Lukis, Lanang Setiawan sebagai Penggiat Seni Tegalan, Yono Daryono dan SN Ratmana mendapat Pakarti Seni dan Piek Ardijanto(alm) mendapat Bintang Putra Seni. ALHAMDULILLAH, besok aku ke Taman Mini. Mau diberi penghargaan seni oleh Pemkot Tegal. Begitu tulis Redaktur Budaya Nirmala Post, Lanang Setiawan melalui SMS pada Sabtu (18/10) pagi sebelum ia berangkat ke Jakarta bersama rombongan duta seni Kota Tegal. Dikatakan Kepala Dishubparsenbud, Sumityo Sip, dari sembilan nominator hanya enam seniman yang mendapat undangan untuk berangkat ke Taman Mini. "Enam seniman itulah yang memperoleh penghargaan itu," jelas Sumito kepada NP, Jumat (17/10) melalui telpon. Kemudian via SMS, Minggu (19/10) siang Lanang menjelaskan, ada enam seniman untuk lima jenis penghargaan. Yaitu Ki dalang Sarjono sebagai Penggiat Seni Pedalangan, Sulaiman Dito sebagai Penggiat S

Gumam Ham

Gambar
Gumam Ham Sekiranya wangi kembang ini dapat melarung tabir kengerianku. Akan kuhimpun semilir aroma surga dari celah-celah lumut kering merana. Terkelupas di ambang lidah bara keangkuhan. Namun kengerian bersembunyi selalu di relung-relung doa. Di puncak-puncak menara pinta. Di ufuk rayu yang begitu khusuk. Sekiranya aroma bunga seribu pesona dapat kelabuhi peniup naviri. Jika saja daun-daun luruh mampu terjaga dari mimpi yang gersang. Tak mungkin derita jiwa meraung terlalu lama. Saat lembaran maaf tak kunjung berkibar.

Krajan Dalam Berita, Media Cetak Elektronik

Gambar
Kamis, 14 November 2002 /Berita Utama Warga Selamatkan KA Dwipangga DISINGKIRKAN: Masyarakat dan petugas PT KAI menyingkirkan sisa tumpukan kayu dan bebatuan besar yang menimbun jembatan KAI di Desa Krajan Pekuncen Banyumas. Sebelum itu warga berhasil menghentikan laju KA Dwipangga dengan melambaikan obor. (Foto: Suara Merdeka/G17-47e) BANYUMAS - Satu rangkaian Kereta Api (KA) Eksekutif Argo Dwipangga Jurusan Solo-Jakarta, nyaris menabrak tanah longsor yang menimbun rel KA di Desa Krajan Kecamatan Pekuncen, Rabu dini hari kemarin. Berkat keberanian tujuh warga Gunung Barang Kidul menghentikan kereta itu, 400 penumpang di dalam delapan rangkaian gerbong selamat. Ketujuh warga tersebut menghentikan KA dengan melambai-lambaikan obor, ketika sebuah jembatan tertimbun batu dan pepohonan yang longsor. ''Kereta menerjang sebuah kayu besar sebelum berhenti di timur jembatan,'' ujar Taufik dan Rudi, warga setempat. Seluruh penumpang KA tersebut selamat, tanpa cedera apa pun. Den

Jaringan Kerja Seniman Tiga Daerah

Gambar
JKS Tiupkan Nafas Seniman Mandiri W adah ini media penjalinan komunikasi di antara seniman lintas wilayah. Segala kiprah dalam berkarya tidak bergantung pada kucuran dana pemerintah... SETELAH 18 bulan wacana berdirinya sebuah wadah yang mampu mengakses kebuntuan komunikasi para seniman potensial di tlatah pantura yang terisolasi oleh industri kebudayaan akhirnya pada Kamis (16/10) akan dideklarasikan Jaringan Kerja Seniman (JKS) Tegal - Slawi - Brebes. Keberadaannya bukan sebagai rival Dewan Kesenian yang bersifat legal formal. Melainkan kanca batir (rekan) di ranah cipta dan apresiasi karya seni yang tak mau disetir. Ungkapan itu dipaparkan salah seorang koordinator JKS, Nurhidayat Poso, Selasa (14/10). "Tegal Kota sebagai basis proses lahirnya para seniman dengan beragam karyanya terbukti mampu mencuatkan mercusuar dunia seni di Tegal sehingga menjadi arah tujuan apresiasi dan kajian bagi para pengamat budaya baik nasional maupun international," kata Nurhidayat. Namun, la

Seniman Tegal Dapat Penghargaan

9 Nominator Penerima Penghargaan Seni Semula kami mencantumkan 12 bakal calon nominator, setelah disaring melalui rapat pengurus harian dengan cara seobyektif mungkin akhirnya dikerucutkan menjadi 9 nama yang kemudian diserahkan kepada tim verifikasi untuk ditentukan sesuai kuota yang ada. PENGHARGAAN Seni oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Tegal kepada seniman melalui Dewan Kesenian Tegal (DKT) merupakan langkah positif sekaligus bukti bahwa kepemimpinan Adi Winarso sangat peduli terhadap jerih lelah para seniman dengan kreativitasnya. Hal itu dikatakan Sekretaris DKT, HM. Enthieh Mudakir, Rabu (15/10). “Melalui penghargaan ini beliau telah menciptakan sejarahnya. Diharapkan prakarsa ini akan menjadi program tahunan,” kata Enthieh. Dijelaskannya, meskipun penghargaan ini diberikan Pemkot namun teknisnya perekrutannya diserahkan sepenuhnya kepada DKT. “Semula kami mencantumkan 12 bakal calon nominator, setelah disaring melalui rapat pengurus harian dengan cara seobyektif mungkin akhirnya di