Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2009

Dua Wanita Inspirasiku

Desa Mawa Cara Bumi Mawa Ciri PERIBAHASA Jawa itu terkandung makna, setiap tempat di suatu daerah terdapat kekhasan cara dalam menyelesaikan suatu permasalahan hidup yang dihadapinya masyarakatnya. Di tengah kehidupan masyarakat dengan berbagai tingkatan sosial yang ada, pada masa sekarang, golongan masyarakat miskinlah yang paling terpelanting dari konsep adil dan beradab. Perhelatan kehidupan menuntut manusia harus terus bergerak, kreatif dan pantang menyerah. Tidak sedikit masyarakat miskin yang putus asa lalu mengakhiri hidupnya tidak dengan khusnul khatimah. Seperti mati bersama dengan cara bunuh diri. Di kalangan perempuan ada saudara kita yang terpaksa ataupun dipaksa terseret ke dalam lembah nista seperti terjun ke dalam bisnis seks komersil. Banyak pula orang menggampangkan kiat dalam mengatasi kesulitan dengan cara menjadi mengemis, menipu dan sejenisnya. Sebaliknya masih banyak masyarakat (sebut para ibu) yang mencoba bertahan hidup dengan cara mulia, misal

Rumah Kecil Tiga Dapur

Dapurku Album Kenanganku Jujur aja, rumah yang kutempati luasnya hanya 9 x 6 meter di tambah kolam ikan yang ada di antara kamar tidur utama dengan ruang keluarga. Kamar tidur letaknya terpisah berukuran 3,5 x 3 meter. Luas kolam ikan 1,5 x 4 meter. Di atas sebagian kolam ikan itu di buat jembatan untuk akses antara ruang keluarga ke kamar tidur utama. Di sebelah ruang keluarga ada dapur dan WC. Dapur ini dapur yang sebenar-benarnya dapur, memang cukup sempit. Ukuran panjang 1,80 meter lebar 1,30 meter. Sempit kan ? Keramik lantai berwarna coklat klasik bermotif batu cadas kekuning-kuningan, keramik dinding kuning langsat licin menyerupai warna kulit cumi rebus, di antara keramik yang dipasang berdiri sepantaran orang berdiri dihias dengan ornamen keramik motif untuk membentuk lies dengan aksen ukiran menyerupai tanaman rambat berwarna coklat gula jawa. Karena belum bisa membeli kitchen set, akhirnya dinding dapur pada batas pemasangan keramik dengan tembok tanpa keramik dita

Hape Bisa Ngebohongi

Gambar
Beda Hape dengan Telpon Rumah MELIHAT persaingan yang begitu ketat di dunia telekomunikasi, telpon kabel atau telpon rumah seolah tergilas oleh praktisnya mobile phone atau biasa disebut Hape. Tak hanya diam melihat kondisi tersebut berbagai pengembangan produk dan layanan terus dilakukan pihak penyedia jasa telekomunikasi berplat merah tersebut. Diakui manager kantor cabang Telkom Kota Tegal, Wahyu Nugroho, terjadi penurunan jumlah rata-rata pemakaian telpon kabel, namun kalau dilihat dari jumlah pelanggan masih ada penambahan. Dari segi fleksibilitas dan jenis layananpun telpon kabel dinilai tertinggal. “Telpon kabel hanya untuk suara,” kata Wahyu, (20/1/09). Namun tidak berarti telpon kabel benar-benar tergilas oleh perkembangan teknologi karena berbagai keunggulan Hape masih belum bisa menggantikan beberapa fungsi telpon kabel. Salah satunya fungsinya sebagai identitas. “Untuk melakukan transaksi biasanya dicantumkan rekening telepon rumah karena tidak bisa dibuat-buat,” jelas Wah

Membalut ‘Kebugilan’ Sarah Azhari

Gambar
PADA suatu hari aku kunjungi Blogartis di blogdetik.com. Hadir sebagai tamu artis kontraversional Sarah Azhari . Di dalam blog itu Sarah Azhari menulis sbb: Posted by: sarahazhari 16 January 2009 saya adalah saya “Bloggers thanks ya atas saran2 dari anda semua,fyi..Betapa banyak yang menyarankan saya untuk menutup aurat ataupun mengenakan jilbab,buat saya hidup itu pilihan,selama saya tidak merugikan orang lain..Seandainya anda semua tidak hanya memperhatikan saya,adik,dan kakak…Saya bahagia dengan apa yang saya pilih dan saya jalankan di kehidupan dan rumah tangga saya..Ada saatnya orang mempunyai batas2 privasi,Mohon maaf saja kalo saya selama ini tidak pernah mengumbar kehidupan rumah tangga saya…Namun yang pasti Anak saya dan saya pribadi lebih nyaman dengan keadaan tersebut tanpa mengumbar kehidupan rumah tangga yang hampir sama dengan kehidupan kebanyakan orang2..ok bloggers sampai di sini dulu ya…Sampai bertemu di lain pembahasan..Take care….” Meski aku gak ngikutin pembahasan

Wayang Dakwah

Wayang Minimalis Kontemporer Lakon Lupit Ngaji "Ngaji tentang kahanan bukan sekedar ngaji tekstual. Ngaji kahanan tidak tertulis dalam kitab manapun, seperti belajar pada lingkungan dan berbagai fenomena alam," WAYANG minimalis kontemporer tentang cerita Lupit Ngaji dipentaskan pada malam menyambut 1 Syura, dimainkan secara duet oleh H Tambari Gustam (seniman dan Pengusaha Tegal) dan KH Mujtahid (Mubaligh Tegal) di halaman Radio Pertiwi FM Slawi. Pentas wayang religius dengan menggunakan bahasa tegalan itu lebih mengutamakan missi dakwah melalui media wayang yang notabene nonkonvensional. "Cerita Lupit Ngaji sebagai cerminan terhadap keadaan kondisi masyarakat yang bersifat kontekstual. Mengaji yang dimaksudpun bukan secara tekstual," kata Tambari, Jumat (2/01/09). Dijelaskan, ngaji dalam pengertian tekstual merupakan sebuah kegiatan belajar melalui media baca dan dengar saja. Biasanya berupa mendengarkan ceramah dari sang ustad atau m

Emun Membakar

hamidin krazan berkata... Seringkali, di tengah padang pasirnya pertiwi rumput tunduk palingkan hati embun bening gosongkan ujung daun kepala bersorban angan-angan terjungkal dalam jilatan bara tatapan angkara palingkan nestapa nyata padahal hujan hanya turun di rimba pekarangan para raja seringkali, senyum tetap senyum airmata dibekukan di setiap doa bergelimang linang pariwara seringkali, bunga itu tak kunjung mekar karena semakin alpa saja.... salam hormat.... www.atisaduso.blogspot.com 2008 November 17 12:08