Hape Bisa Ngebohongi


Beda Hape dengan Telpon Rumah

MELIHAT persaingan yang begitu ketat di dunia telekomunikasi, telpon kabel atau telpon rumah seolah tergilas oleh praktisnya mobile phone atau biasa disebut Hape. Tak hanya diam melihat kondisi tersebut berbagai pengembangan produk dan layanan terus dilakukan pihak penyedia jasa telekomunikasi berplat merah tersebut.
Diakui manager kantor cabang Telkom Kota Tegal, Wahyu Nugroho, terjadi penurunan jumlah rata-rata pemakaian telpon kabel, namun kalau dilihat dari jumlah pelanggan masih ada penambahan. Dari segi fleksibilitas dan jenis layananpun telpon kabel dinilai tertinggal. “Telpon kabel hanya untuk suara,” kata Wahyu, (20/1/09).
Namun tidak berarti telpon kabel benar-benar tergilas oleh perkembangan teknologi karena berbagai keunggulan Hape masih belum bisa menggantikan beberapa fungsi telpon kabel. Salah satunya fungsinya sebagai identitas. “Untuk melakukan transaksi biasanya dicantumkan rekening telepon rumah karena tidak bisa dibuat-buat,” jelas Wahyu.
“Kalau pake telpon rumah juga lebih jujurkan, misal orangnya di kantor ya di kantor, kalau Hapekan bisa bohong,” seloroh Wahyu. Kelebihan lain yang belum bisa tergantikan adalah PABX baik untuk hunting atau paralel.
Tak hanya mengandalkan fungsi yang tak tergantikan, Telkom juga mulai mengembangkan teknologinya, sehingga kedepannya Telkom bisa tetap melayani masyarakat dengan pelayan terbaiknya. Tak hanya suara, datapun kini mulai digarap Telkom dengan Speedynya. Mengganti jaringan dengan Fiber Optic (FO) sejak beberapa tahun lalu juga merupakan langkah perbaikan layanan. “Kecepatan FO jauh lebih tinggi dan kualitasnya jauh lebih baik,” paparnya.
Awalnya kecepatan downstreeming hanya 3.84 Kbps up to 1 Mbps sekarang mulai di upgrade lebih tinggi, bahkan ada kemungkinan hingga 8 Mbps. Tak mau kalah dengan 3G, Telkom juga meluncurkan video teleconference yang sudah dinikmati di kota-kota besar seperti Semarang, Jakarta, Surabaya. Melalui layanan ini, dijelaskan Wahyu, meeting antar kota sangat mungkin dilaksanakan. “Kalau di Semarang, saya bisa meeting dengan kantor Surabaya, Medan, Jakarta. Kita bisa tau apa yang dikatakan oleh lawan bicara kita sekaligus bisa melihat orang tersebut bahkan apa yang dipresentasikan,” jelasnya panjang lebar.
Pengembangan lain yang dilakukan Telkom juga menyentuh teknologi televisi berlangganan, dengan nama produknya IPTV atau internet protokol televisi. IPTV bisa dikoneksikan ke telpon rumah, speedy dan kabel TV. Bedanya dengan televisi konvensional, dengan video on demand (VOD) pelanggan bisa memesan siaran yang telah berlangsung kapanpun. “Misal kita terlewat siaran bola, kita bisa pesan setelah kita pulang kerja misalnya,” pungkasnya (NP)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Seniman Tegal Dapat Penghargaan

AKSI REBOISASI MAHASISWA TURUT HIJAUKAN SESAOT

Kampung Emping Bumiayu