Rumah Kecil Tiga Dapur

Dapurku Album Kenanganku

Jujur aja, rumah yang kutempati luasnya hanya 9 x 6 meter di tambah kolam ikan yang ada di antara kamar tidur utama dengan ruang keluarga. Kamar tidur letaknya terpisah berukuran 3,5 x 3 meter. Luas kolam ikan 1,5 x 4 meter. Di atas sebagian kolam ikan itu di buat jembatan untuk akses antara ruang keluarga ke kamar tidur utama. Di sebelah ruang keluarga ada dapur dan WC.

Dapur ini dapur yang sebenar-benarnya dapur, memang cukup sempit. Ukuran panjang 1,80 meter lebar 1,30 meter. Sempit kan? Keramik lantai berwarna coklat klasik bermotif batu cadas kekuning-kuningan, keramik dinding kuning langsat licin menyerupai warna kulit cumi rebus, di antara keramik yang dipasang berdiri sepantaran orang berdiri dihias dengan ornamen keramik motif untuk membentuk lies dengan aksen ukiran menyerupai tanaman rambat berwarna coklat gula jawa.

Karena belum bisa membeli kitchen set, akhirnya dinding dapur pada batas pemasangan keramik dengan tembok tanpa keramik ditancapi beberapa paku beton yang berbaris berjarak antara 20 Cm-an, gunanya untuk gantungan perkakas dapur. Ada tiga panci ukuran tanggung berbahan aluminium (24 Cm), tanggung stainlees, panci langseng, panci bertangkai yang biasa buat masak mie instan, ada wajan kecil dan tanggung stainlees, gayung air bersih, alat ceplok dadar, parutan dan rak gantung tempat bumbu instan, kopi, gula serta botol madu serta tempat garam kecap dll.

Di bawah festavel ada kompor gas mata satu yang masih dibungkus kardus, ada tabung gas ukuran 15 Kg, tumpukan kaleng cat ukuran 5 kg yang isinya perkakas serba tajam, paku, obeng, gunting, drey kembang dll. Di sisi satunya lagi tempat kompor gas bermata dua serta termos air panas dan magic jar. Sisi tembok satu lagi ada kompor minyak. Di kolong tempat kompor gas yang rawan lembab untuk penampungan gerabah pecah belah (abis belum punya lemari etalase khusus sih). Ada juga keranjang tempat bumbu dapur seperti bawang M, Bawang P sampai sewadah beras berkualitas rendah yang khusus untuk mengisi kaleng ‘jimpitan’ ronda setiap malam.

Di sebelah festavel ada rak duduk buat gerabah yang baru dicuci, sebelah kirinya ada rak standar untuk gerabah kering. Abis kalo langsung ditaruh di situ sehabis nyuci, bikin lantai becek! Kan gak punya pembantu…. Dapur awam alias dapur sebenar-benarnya dapur ini setiap aku amati sambil masak mie rebus ibarat album foto beribu berwajah. Mao tahu alasannya?

Magic Jar

Besek nasi elektrik ini aku beli di toko gerabah grosir sebrang pasar Blok F Tanah Abang Jakarta. Selain alat yang satu ini, juga ada seperangkat lainnya yang dibeli di toko tersebut. Setiap hari di toko ini banyak dikunjungi para pedagang gerabah keliling yang kebanyakan berasal dari Tasik. Ketika aku membeli alat ini, pelayan menyangka aku salah seorang dari tukang kredit alat rumah tangga yang biasa keliling dari gang ke gang. Ketika itu aku kos di Tanah Rendah dekat setasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat. Sedangkan kerjaku di Kebayoran Lama, Jaksel.

Kompor Gas

Kompor gas mata dua yang biasa dipakai (kalo ada gasnya) dipinjami mertua. Sedangkan kompor gas mata satu yang masih terbungkus kardus merek ternama, hadiah dari teman kerjaku, dibelinya di Cilandak Mall. Sebelumnya aku juga pernah diberi kadi kompor gas sewaktu menikah dulu, oleh Pimpinan Perusaan tempatku bekerja. Tapi ketika menghadapi masa sulit, kompor itu aku jual melalui jasa tukang kredit. Padahal kualitasnya bagus. Sedangkan sepasang nampan capucino bermotif hijau daun muda berbahan melamin dan talenan veber itu aku beli di mall Cilandak juga. Ketika itu aku kos di daerah Kebagusan, Pasar Minggu Jakarta Selatan.

Panci bertangkai

Barang yang satu ini milik keponakanku, konon dia beli ketika bekerja di Tangerang. Tapi begitu pindah kerja dan tinggal satu kos denganku, akhirnya kemana aku pindah kontrakan barang yang tangkainya sudah pernah patah dan dibaut lagi ini masih setia bersamaku. Kini bagian alasnya pun tak hitam penuh jelaga, melainkan masih terjaga licin dan kelihatan putih warna aluminiumnya. Rajin diogosok sih. Hanya sedikit peot. Maklum dah teuk.

Termos air panas

Termaos air panas, rak piring sedang dan rak piring duduk aku beli di sebuah toko gerabah di depan Alfamart Depok Jalan Dewi Sartika. Ketika itu aku ngontrak di jalan Belimbing Depok Lama. Jika ditempuh dengan jalan kaki dari stasiun Depok Lama ke arah selatan, sekitar 1 Km.

Cobek-Ulekan Batu Candi

Cobek kecil berbentuk bintang meski aku bawa dari Kampung Makasar Cililitan Jakarta Timur, gerabah purba ini didatangkan dari Munthilan Jawa Tengah. Aku pernah mambantu temanku membuka usaha semacam galeri dan berbagai hiasan taman dari batu-batu candi seperti arca, relief dll. Cobek itu pemberian dari temanku. Ukurannya kecil tapi buat mengulek sambal cabe rawit, wuih…. Pasti pedes

Kompor Minyak

Dipakai setiap gak bisa beli gas, tapi belakangan sejak minyak tanah menghilang di pasaran, kompor ini sering menambah derita dan sakit hati yang dirasa pemiliknya kepada kebijakan-kebijakan pemerintah yang dirasakan semakin menyulitkan rakyat kecil. Masa beli minyak tanah harus bersikap saling bermusuhan dengan penjual dan sesama pembeli? Antri, belinya dijatah, harga mahal, saling sikut lagi. Biar dapat minyak tanah 5 liter saja, harus KKN. Dunia macam apa ini? Tetapi kompor minyak ini tidak bisa dienyahkan, abis beli gas duitnya kurang, masak pake tungku gak punya dapur tradisional. Kayu bakar sih banyak kan deket hutan….

Panci bermacam ukuran

Panci dan beberapa gerabah kecil lainnya dibeli di toko gerabah di Jalan Jend Sudirman Purwokerto Jateng, setiap libur kerja aku sempatkan jalan-jalan di kota kelahiran dengan oleh-oleh di antaranya panci! Sebenarnya ada juga barang yang dibeli di Matahari Citos, di Bogor dan Citraland serta di Depo Bangunan Depok dll tapi….. segitu aja lah.

Nah, dapur kedua berada di ruang keluarga. Dimana di situ ada meja dan kursi serta deretan buku. Serta komputer dan Laptop. Sayang keduanya sedang rusak. Padahal pernah diperbaiki di tempat reparasi. Komputer sama reparasi kampung sedangkan Laptop dibawa ke Ratu Plaza Jakarta ternyata hasilnya nol. Cuma banyarnya yang mahal, tapi hasilnya Nol! Padahal keduanya merupakan ‘dapur’ untuk memasak ide, gagasan, ilham, inspirasi ataulah apa macamnya sehingga salah satunya menjadi karya baik Puisi, cerpen ataupun cerpeeeeeen sekali. Di ruang keluarga ini juga sebagai dapur untuk mencairkan bungkahan kebekuan rasa di antara anggota keluarga. Lintang, Zara maupun Sukmaku.

Satu lagi dapur yang terpisah. Dikonci setiap malam, dihiasi lampu yang bisa diatur gelap terangnya melalui dimmer, dapur ini tanpa tungku tapi penuh bara cinta. Dapur tanpa kompor tetapi penuh dengan kehangatan. Dapur bukan untuk menanak nasi melainkan menenangkan riak-riak hasrat insani. Dapur dengan kasur kapuk randu berseprei mawar hijau merek La Paloma yang kubeli di Roxy Jakpus. Dapur ajang panggung kamasutra! Enak dan memuaskan.

Kalau libur panjang, agar anak-anak mengenal dapur tradisional. Dapur yang berdinding anyaman bambu, penuh jelaga bernuasna hitam. Ada tungku, ada tumpukan kayu bakar, seikat daun kelapa kering, anglo (potongan bambu) untuk meniup bara hingga menyala jadi api. Aku bawa mereka ke rumah Mbah Putri di selatan lereng Gunung Slamet. Atau aku bawa ke rumah Bude Sri, rumahnya di dekat perkebunan teh Kaligua Brebes. Di daerah yang letaknya di Barat Daya Gunung Slamet itu berada di ketinggian di atas 2000-an meter dari air laut. Setiap rumah di daerah ini pasti punya dapur tradisional, salah satunya untuk menghangatkan badan setiap pagi atau malam hari sambil memasak air. Kalau di Eropa atau Villa di Puncak kan pakai penghangat ruangan?

Sebenarnya masih banyak macam dapur dan keunikannya, tapi satu lagi aja ya. Yang paling aku sukai setiap menempuh perjalanan dari Jakarta – Purwokerto dengan kereta, dulu sering naik Purwojaya (Gambir-Kroya), itu ada tempat favorite, yakni dapur restorika. Alias kereta makan, di tempat ini selain bisa kenalan sama Polis Kereta, Masinis, petugas restorika juga kadang bisa pedekate sama pramugari kereta…. Dapur refresshing…. Asal jangan mimpi bisa masuk ke dapur KFC, Hokben, CFC, Wendys, Solaria dan Mie Gajahmada pasti DILARANG MASUK! nKZ

Komentar

  1. .. hoalah, dapurnya lengkap kap kap :D
    Terima kasih sudah mengikuti lomba di MasukDapur, semoga menang ya! :D

    BalasHapus
  2. Ke dapur KFC atau Hokben bisa nyolong resep rahasia dagangnya ya :)

    BalasHapus
  3. masih ada yang kurang, fotonya mana...?
    aku sudah lupa mbayangin gimana??

    BalasHapus
  4. pake foto? kurang imajinatif ah...

    BalasHapus

Posting Komentar

Semoga komentar Anda menjadi kebaikan kita bersama

Postingan populer dari blog ini

Seniman Tegal Dapat Penghargaan

AKSI REBOISASI MAHASISWA TURUT HIJAUKAN SESAOT

Kampung Emping Bumiayu