Di Belakang Layar

Mengenalkan Tugas Editor Film

PROSES
produksi film selalu melibatkan banyak orang dari berbagai profesi yang berbeda. Mereka saling memberi kontribusi kemampuan dan bakat mereka menjadi sebuah karya bersama. Baik dalam tahap praproduksi, saat produksi dan pascaproduksi. Secara umum beberapa profesi yang ada di belakang layar antara lain: produser, penulis naskah, sutradara, manajer unit produksi, bagian casting, bagian fotografi, perancang kostum, assisten sutradara, editor film dan suara, dan penata musik. Menurut editor dari Indonesian Student Film Festival (Indeff) Foundation Jakarta, Irwan, salah syarat bisa menjadi editor film, seseorang harus bisa mengoprasikan computer.
“Kalian kuliah di sekolah computer, sehari-hari mengoperasikan computer, apakah kalian berminat ingin menjadi editor film?” ujar Irwan.
Pertanyaan itu ditujukan bagi mahasiswa Pusdikom Astagina Tegal, yang ikut dalam Work Shop Pembuatan Film, salah satu materinya mengenalkan tugas editor, pada Kamis (23/10).
Sebagaimana dijelaskan Sudibyo JS, film adalah gambar bergerak difilmkan dalam ratusan shot (proses pengambilan gambar), yang harus disusun menjadi produk final yang sesuai dengan keinginan sutradara dan produser.
“Tanggung jawab dalam penyusunan hasil shoting yang dilakukan secara tidak runtut kemudian diurutkan sesuai cerita yang dikehendaki oleh editor,” paparnya.
Setelah proses shoting berlangsung, hasilnya diserahkan kepada editor untuk diselesaikan dengan cara mengurutkan, memotong atau menggabungkan dua freem sehingga menjadi gambar yang runtut dan enak ditonton serta memberikan efek-efek yang mengesankan.
“Salah satu langkah final dalam proses editing adalah persiapan dan pengggabungan trak suara yang terpisah di mana seluruh suara itu baik dialog, musik, dan suara effek digabung bersama dibuat satu kesatuan gambar dan suara yang pas,” jelasnya (ham)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Seniman Tegal Dapat Penghargaan

AKSI REBOISASI MAHASISWA TURUT HIJAUKAN SESAOT

Kampung Emping Bumiayu