Warga Buru Beras Murah di Pasar Kaget Ramadan Desa Pekuncen



Warga Buru Beras Murah di Pasar Kaget Ramadan

PEKUNCEN – Pasar Kaget Ramadan yang diselenggarakan Kelompok Tadarus dan Wirausaha Darussalam berlangsung sejak Selasa (10/8), bertempat di halaman masjid Darussalam Desa Pekuncen Kecamatan Pekuncen Kabupaten Banyumas pada sepekan ini semakin ramai dibanjiri pengunjung. Hal itu dikatakan seksi humas Hamidin yang ditemui di lokasi kegiatan, Rabu (18/8) kemarin.
“Pengunjung tidak hanya warga setempat tetapi juga dari desa lain di wilayah Kecamatan Pekuncen. Kehadirannya di pasar kaget selain membeli ta’jil dan lauk pauk untuk berbuka puasa, juga memburu beras murah yang disediakan panitia,” kata Hamidin.
Diakuinya, penjualan beras murah yang disediakan di stand kelompok Tadarus ini ternyata mampu menyedot antusiasme masyarakat untuk datang dan berbelanja di pasar kaget. Seperti, lanjutnya, beras jenis IR 64 yang di pasaran dijual dengan harga Rp 6.000 hingga Rp 6.500/ Kg ternyata di pasar kaget dijual seharga Rp 5.250/ Kg. Sedikitnya selisih Rp 750 perkilonya yang mendapat subsidi dana dari penyelenggara kerjasama dengan para donator. Lantaran stok terbatas, sehingga panitia membatasi hanya 2 Kg untuk setiap pembeli. Sedangkan jumlah beras yang disediakan sekitar 2 ton untuk selama sebulan.
Gebrakan lain yang dilakukan panitia dari kegiatan yang digelar hingga akhir Ramadan, Kamis (9/11) mendatang ini, selain ada beras murah, juga harga sewa stand yang sangat murah. Stand ukuran 2 x 1,5 meter hanya dikenai biaya Rp 50.000 selama sebulan. Jika dikalkulasi, lanjut Hamidin, para penyewa itu hanya membayar perharinya Rp 1.670.
Dalam kegiatan perdana ini panitia hanya menyediakan 18 stand, namun jumlah pedagang yang turut berjualan jumlahnya mencapai 30-an orang. Para pedagang selain berasal dari Desa Pekuncen juga dari Ajibarang. “Pedagang yang tak kebagian stand itu hanya menitipkan barang dagangannya kepada rekannya yang menyewa stand. Setiap seorang pemilik stand bisa dititipi menu dari lima hingga tujuh pedagang dengan sistim konsinyasi,” jelas Hamidin
Para penjual mulai berjualan dari jam 14.00 hingga jam 18.00 WIB, namun keuntungan yang diperoleh rata-rata setiap pedagang mencapai antara Rp 45.000 hingga Rp 70.000 per hari.
Hal itu diakui Zaenal pedagang Martabak Unyil dari Ajibarang maupun Hikmah Muliat selaku penanggung jawab stand milik Nasyiatul Aisyiyah Ranting Pekuncen yang menyediakan aneka kolak dan lauk-pauk. “Kalau nggak hujan dapat dipastikan pengunjung membludak, daganganpun bisa habis sebelum bedug maghrib, sedangkan keuntungan bersih minimal limapuluh ribu rupiah,” tuturnya.
Menurut Ketua Penyelenggara, Hajid Maududi, selain untuk mengisi amaliyah Ramadan, kegiatan ini sebagai upaya menumbuhkan kemandirian ekonomi khusunya bidang usaha. Terbukti dengan banyaknya pedagang yang antusias untuk berjualan berbagai kreasi makanan, jajanan untuk berbuka puasa serta busana hingga aksesoris muslim bahkan obat herbal.
“Kegiatan ini semacam embrio dari agenda unit perdagangan, yang rencanya akan dijadikan kegiatan rutin setiap Ramadan. Sekaligus sebagai perintisan dibentuknya koperasi yang dikelola secara professional,” kata Hajid.
Dijelaskan, praktik ekonomi dalam bentuk usaha nyata ini merupakan implementasi dari kegiatan tadarus yang dilakukan secara rutin setiap Selasa malam. Panitia kerjasama dengan donator juga menyediakan doorprize bagi pengunjung yang diundi setiap sepekan sekali.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Seniman Tegal Dapat Penghargaan

AKSI REBOISASI MAHASISWA TURUT HIJAUKAN SESAOT

Kampung Emping Bumiayu