SANDAL BANDOL, BANARAN - BANYUMAS

Sandal bandol khas Banyumasan makin trendy By Banyumas1 on 08/09/2009 SANDAL terbuat dari ban bodol (ban bekas) alias bandol, kini diproduksi dengan modifikasi slempang dan alas berbahan karet sintetis berwarna warni. Ada merah, hijau pupus gedang, biru laut, pink maupun abu-abu. Sehingga sandal bandol produksi para perajin bandol di Kebanaran, Karanglewas, Purwokerto Barat kini semakin berkelas dengan tampilan trendy. Kreativitas para perajin kini semakin memanjakan para pembeli dan pemakai dengan banyak warna dan model pilihan. Bentuk dan warna sandal bandol tidak lagi monoton berupa karet hitam yang hanya dihiasi corak serupa kelir ban mobil. Bermacam model sandal bandol modifikasi itu kini semakin memikat para pemakai maupun pembeli dari berbagai kalangan ini. Sebagaimana yang tersedia di toko sandal Prima LC milik Suparman yang beralamat di jalan Yos Sudarso, tepatnya sebrang pertigaan Kebanaran. Purwokerto Barat. Di toko milik Suparman ini menyediakan berbagai model sandal pria, wanita dan anak-anak. Selain menjual satuan dan grosiran, juga melayani bermacam model sandal secara pesanan. “Sandal modifikasi ini bahannya tidak hanya karet bandol tetapi diberi variasi atau dipadu dengan bahan akret sintetis dengan bermacam warna,” kata Suparman kepada banyumasnews.com, Selasa siang, (8/09) di tempat usahanya. Dijelaskan, sebagian besar barang yang dijual di tokonya merupakan hasil produksinya yang dikerjakan oleh para karyawannya. Dengan bahan dari bandol yang dipadukan dengan bahan karet sintetis. Adapun karet yang digunakan tidak melulu dari ban bekas namun dipadu dengan karet sisa produksi ban mobil yang sudah tidak lagi digunakan atau limbah pabrik. Selain menambah tampilan lebih bagus, meningkatkan daya tarik dari para pembeli sekaligus meningkatkan angka penjualan. Selain barangnya tetap kuat dipakainya juga nyaman dan modis. Sedangkan untuk sarana produksi atau alat kebanyakan masih manual meskipun sekarang sudah digunakan juga alat-alat yang tidak hanya mengandalkan kentrampilan tangan. Hanya saja belum dibantu dengan mesin -mesin canggih seperti produksi sandal dari produsen besar. Pada dua pekan menjelang lebaran ini Suparman mengaku kewalahan melayani orderan dari para penjual baik dari sekitar Banyumas maupun dari luar daerah seperti Brebes, Tegal, Cilacap, Kudus, Semarang, Madura bahkan dari Cirebon. “Pedagang dari Cirebon juga sekarang banyak yang kulak ke tempat kami, padahal di sana juga tempatnya produksi sandal berbahan karet,” jelas Suparman. Harga sandal bandol model perkodi berkisar antara Rp 190.000 sampai Rp 200.000. tergantung corak dan keragaman modifikasinya. Selain sandal bandol modifikasi, baik Suparman maupun para perajin bandol setempat juga masih memproduksi sandal bandol model klasik serta sepatu slempang yang biasa digunakan untuk perlengkapan seragam grup calung atau kenthongan. Perlengkapan lainnya yang berbahan dasar ban bekas selain sandal adalah tempat sampah (bokor) karet, ayunan karet, tali timba, tali jok kursi, pot bunga, karet onderdil mobil, karet tromol motor, karet cabut bulu ayam, dan masih banyak lagi jenis-jenis barang lainnya. Memang sandal bandol yang menjadi salah satu kebanggaan warga desa Kebanaran khusus yang bermodel lama kini sudah sangat jarang ditemukan di pasaran. Namun untuk sandal bandol modifikasi justru hampir merajai di sejumlah gelaran kaki lima di pasar tradisional maupun tempat-tempat khusus. Sehingga sandal bandol modifikasi termasuk salah satu yang khas dari Purwokerto dan perlu mendapat perhatian serius dari dinas terkait terkait perlunya pembinaan intensif dan promosi produk agar jaringan pasar semakin luas. Tidak hanya di seantero Jawa tetapi bisa ke seluruh Indonesia. Menurut perajin lain, diakui, penyebaran pasar sandal bandol untuk di wilayah Jawa sendiri, hanya daerah Jawa Barat yang masih jarang ditemukan adanya orang yang memakai sandal bandol, bisa jadi karena model yang masih minim dibanding sandal produksi Cibaduyut Bandung dan juga gobras di Tasikmalaya. Sedangkan untuk daerah Jawa Tengah kearah timur sampai ke Madura sudah banyak konsumen yang menggunakan sandal produksi Kebanaran Harga eceran sekitar Rp.10 ribu-20 ribu/pasang. Jika berminat, sandal ini dapat dibeli di toko-toko sepanjang jalan raya Banaran Purwokerto Barat yang memang sudah lama dikenal sebagai sentra pengrajin sandal bandol (banyumasnews.com/hamidin krazan)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Seniman Tegal Dapat Penghargaan

AKSI REBOISASI MAHASISWA TURUT HIJAUKAN SESAOT

Kampung Emping Bumiayu