PEJUANG DEVISA ASAL DESA KRAJAN KIBARKAN MERAH PUTIH DI PUNCAK KOWLOON, HONGKONG

 :Banyak Jalan Unjuk Nasionalisme

“Jika para pejuang kemerdekaan mengibarkan bendera merah putih sebagai unjuk rasa symbol perlawanan terhadap para penjajah yang biadab, lantas kalau pejuang devisa dari Indonesia kibarkan merah putih di negeri Jacky Chan, apa maksudnya?”

"Walau saya hanya seorang pekerja migran Indonesia, sangat merasa nggak rela, saat peringatan Kemerdekaan RI nanti, sang merah putih berkibar di bawah atau sejajar dengan bendera dari negara lain. Merah putih harus membumbung paling tinggi di antara yang lain," --Srimurniasih (16/08/2021) 

  

Tahun 1928 para pejuang pengusir kaum penjajah di Pulau Jawa mengibarkan bendera merah putih sebagai bentuk perlawanan dan protes terhadap Belanda yang mencaplok kekayaan dan menyengsarakan rakyat Indonesia. Kemudian bendera merah putih sebagai lambang Negara Indonesia pertama kali dikibarkan oleh Bapak Proklamator, Ir. Soekarno saat memproklamasikan Indonesia di Jalan Pegangsaan Timur 56 di Jakarta pada 17 Agustus 1945.

Bermula, ikon-ikon heroisme dengan cara mengibarkan bendera merah putih oleh rakyat Indonesia  yang diyakini melambangkan semangat kebangsaan untuk melepaskan diri dari penjajahan Belanda, Kemudian di era kemerdekaan, hal serupa dilakukan rakyat setiap merayakan hari kemerdekaan Indonesia sebagai jelmaan atas kekuatan doktrin di setiap jiwa masyarakat berupa sikap nasionalisme. Pastinya bendera merah putih menjadi identitas dari suatu bangsa, khususnya Indonesia.

Pada moment detik-detik proklamasi Kemerdekaan Indonesia, hingga kini yang ke 76, pada Selasa, 17/08/2021, masyarakat Indonesia tetap melakukan hormat kepada Sang Saka Merah Putih ketika bendera berada di puncak tertinggi cakrawala, meski secara virtual akibat masa pandemi. Seraya mengheningkan cipta dalam iringan doa hingga tersusup rasa keharuan mendalam pada momen itu, sambil mengingat jasa-jasa dan perjuangan para pahlawan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Tak terkecuali, kibaran bendera merah putih yang dijulangkan di puncak Bukit Kowloon ketinggian 6002 Mdpl. yang biasa disebut Fei Ngo Shan (gunung angsa melonjak). Melalui unggahan akun medsos milik si tangan pejuang devisa, Sri Murniasih, seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal grumbul Dukori, Desa Krajan Kecamatan Pekuncen, Banyumas, Jawa Tengah yang kini tengah bekerja di Hongkong.

Sensasi mengibarkan bendera merah putih di puncak ketinggian, pada momen HUT RI tentunya hanya dapat dirasakan oleh segelintir rakyat Indonesia. Baik di atas gunung tertinggi di suatu wilayah daerah, pulau bahkan dunia. Namun, apa yang telah dilakukan anak kedua dari empat bersaudara, pasangan biyung (ibu) Pon dan rama (bapak) Tasum Haryanto asal desa di Barat Daya lereng Gunung Slamet ini sungguh sensatop (baca: sensasional dan bikin ngetop, wkwwk).  

Bagaimana tidak? Buktinya, aksinya cukup menjadi sorotan khususnya bagi warganet di  Banyumas Barat bahkan foto hasil tangkap layar dari sebuah halaman media online di Banyumas dan Jawa Tengah, seketika mejeng di banyak status pemilik WA.

Setidaknya, ibu muda yang sudah 2 tahun di negeri Jacky Chan, alumni SMK Ma’arif Winduaji, Brebes yang telah dikarunia dua orang anak ini, seketika  menggugah, mengingakan bahkan membakar semangat kebangsaan kita  --yang lagi drop akibat PPKM berkepanjangan?-- dengan cara yang tepat dan patut diapresiasi. Pokoke ara kaya Sri lah he he he

Bukit Rengosan eh, Fei Ngo Shan

Kalau dibandingkan, antara ketika Sri yang berjilbab dengan paduan merah putih lalu berdiri di atas bukit Kowloon dengan – jika senadainya – ia memanjat pohon cengkih di bukit ‘Watu Karut’? Tinggian mana hayo …? Pasti masih lebih tinggi dan ekstrim yang kedua. Kan desa Sri berada di ketingggian 350 – 1000 Mdpl. Ya kan? Sedangkan di atas Bukit Koloon hanya separohnya lebih. Tapi kan Hongkong, ya Mba? Bedalah sensasinya.

Komentar

Posting Komentar

Semoga komentar Anda menjadi kebaikan kita bersama

Postingan populer dari blog ini

Seniman Tegal Dapat Penghargaan

AKSI REBOISASI MAHASISWA TURUT HIJAUKAN SESAOT

Kampung Emping Bumiayu