KISAH MUHAFIDZAH: CINTA MENDATANGKAN KEMUDAHAN

 #Kisah Muhafidzah Pontren Modern Zam-Zam Muhammadiyah Cilongok (bagian 2 - habis)

 

Pada tulisan sebelumnya disajikan jawaban atas beberapa pertanyaan untuk mengkonfirmasi, apakah Adinda Nurroyyan sebelum mondok di Pontren Modern Zam-Zam sudah menjadi penghafal Al Qur’an, sekalipun baru beberapa juz? Ternyata tidak demikian. Dengan kata lain, Adinda benar-benar telah bekerja keras dan sungguh-sungguh dalam menghafal al Qur’an itu sejak menjadi santri di Pontren Modern Zam-Zam Muhammadiyah. Selanjutnya apa Kiat khusus yang dipraktikkan dalam menghafal al Qur'an?

Adinda dalam kegiatan Khataman 30 juz


Disebutkan secara rinci, bahwa kiat Khusus dalam menghafal al Qur’an. Pertama, Temukan niat yang benar dan pasti. Niat yang benar akan menyebabkan datangnya  pertolongan Allah, sedangkan niat yang jelas atau pasti akan mendatangkan motivasi yang kuat dan target yang jelas yang nantinya akan membantu ketika futur (datang rasa malas).

Kedua, temukan methode yang cocok. Bagi Adinda methode itu terkait pemilihan waktu, yaitu sebelum subuh membaca seluruh ayat yang ingin dihafal selama satu hari. Kemudian tahfidz pagi, bacalah sekali lagi dengan memperhatikan arti dan berusaha memahami maknanya. Hal itu bisa dibantu dengan Al Qur’an perkata dan membaca catatan kaki dan hafalkan.  Selanjutnya pada siang hari atau waktu luang (istirahat KBM), jam kosong, menunggu imam salat, sebaiknya digunakan untuk memantapkan hafalan ketika tahfidz pagi dan menambah hafalan.  Usahakan sudah mencapai 2/3 dari target hafalan sehari. Selanjutnya gunakan waktu untuk istirahat sehabis KBM sampai ashar. Sehabis Ashar digunakan untuk menghafalkan sisa target  atau 1/3 terakhir dan menggabungkannya dengan hafalan awal. Setelah itu lafaldkan hafalan tanpa membuka  Al Qur’an meskipun lupa. Pada tahfidz malam, sebelum menyertakan hafalan hendaklah dibaca lagi bin-nadhor untuk mengetahui letak kesalahan  kita ketika menghafal bil ghoib. Mantapkan lalu setorkan.

Ketiga, fokuslah. Carilah tempat yang cocok dan  nyaman (tidak bising) dan bersih. Usahakan yang terdengar ketika proses menghafal hanyalah suara kita. Bisa dengan mengeraskan suara atau menghadapkan wajah ke tembok.

Keempat, lawan rasa malas dan bersabarlah untuk tetap melakukan rutinitas menghafal ketika sedang futur.

Kelima, cintailah apa yang dilakukan. Karena dengan adanya cinta dalam melakukan sesuatu akan mendatangkan kemudahan dan menghilangkan kesulitan atau rasa terpaksa.

Keenam, Kurangi maksiat. “Ini adalah tips yang mana bagi saya sendiri juga belum bisa sempurna dalam mempraktikkanya,” aku Adinda.  Menurutnya, seorang penghafal Al Qur’an hendaklah menjaga untuk tidak melakukan maksiat terutama  maksiat dengan hati, lisan dan matanya.  Karena ilmu Allah adalah cahaya, sedangkan maksiat adalah titik gelap dalam hati.

Ketujuh, Berdoa. “Senjata  seorang mukmin adalah doa” salah satu doa yang tidak pernah ia tinggalkan setiap selesai salat adalah doa khatmil qur’an atau Allohummarhamni  bil qur’an ...dst.

Kedelapan, tawakal dan Syukur. Dalam menghafal al Qur’an  seorang penghafal harus bertawakal kepada Allah. Namun, tetap berusaha.  Dan biasakanlah bersyukur atas segala pemberian Allah.  Al Qur’an adalah milik Allah. Dia memberikan kesulitan dan  kemudahan dalam menghafal Al Qur’an kepada yang dikehendaki. Bila diberi kemudahan kita bersyukur, bila diberi kesulitan juga tetap sabar. Disertasi bersyukur karena Allah masih memperkenankan kita menghafal kalam-Nya.

Satu hal yang tidak terlewat adalah jawaban tentang apa cita-cita dalam hidupnya. Adinda mengatakan bahwa, sebenarnya cita-citanya cukup simpel yaitu ingin menjadi hamba yang baik dan sukses sehingga  memiliki kontribusi bagi agama Allah.  “Sebenarnya saya masih mempunyai sebuah cita-cita lagi, tetapi akan saya beritahu nanti kalau telah berhasil mencapainya. Oleh karena itu doakan saja. Saya supaya dapat dimudahkan dalam mencapainya. Aamiin. (janji nih ye ...)

Sebagai penutup, Adinda memberikan sebuah ‘Clue’ yang akan membantu siapa saja dalam usaha menemukan point nomor satu yaitu (Q.S Muhammad ayat 7). *

Cilongok, 7/12/2022

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Seniman Tegal Dapat Penghargaan

AKSI REBOISASI MAHASISWA TURUT HIJAUKAN SESAOT

Kampung Emping Bumiayu