Memenej Pertunjukan Teater

PEMENTASAN teater oleh para pekerja teater di Kota Tegal bukan hal sulit. Pesoalannya, sebuah pementasan tidak cukup berkualitas dari sisi dramatik, artistik serta bagus dari sisi keaktorannya saja. Satu hal yang tidak bisa diremehkan, bagaimana sebuah grup mampu memenej pertunjukan teater yang digarapnya menjadi kemasan yang memiliki daya jual. Atas dasar itu, Dewan Kesenian Kota Tegal (DKT) dalam hal ini Ketua Komite Teater DKT, Dwi Ery Santoso mengundang Teater Lingkar Semarang untuk pentas drama di Tegal dengan naskah karya Putu Wijaya, Bila Malam Bertambah Malam yang disutradarai Agus Maladi Irianto pada Sabtu (21/3) jam 19.30 WIB. Acara ini disponsori PT Djarum.
“Di Tegal pentas teater bukan hal baru, namun dipilihnya teater Lingkar dari Semarang ini karena ada hal yang harus kita pelajari bersama dalam hal menagemen pentas teater,” kata Dwi Ery. Menurutnya, Teater Lingkar mempunyai daya hidup yang tangguh di dalam memenej sejumlah produksinya. “Jadi sudah saatnya teater mempunyai kompetensi managerial yang baik,” tandas penulis dan sutradara teater Tegal ini.
Diharapkan, teater di Tegal dapat belajar dalam mengelola setiap produksinya sebagaimana yang dilakukan Teater Lingkar.
Menurutnya, di Tegal untuk mengembangkan teater bukan hal sulit. Hanya membutuhkan semacam managerial untuk sebuah pekerjaan kesenian teater yang cerdas.
“Sebagai pemimpin dalam sebuah lembaga kesenian, harus bisa sebagai pemicu dan membuat gebrakan yang memberikan dampak atau efek baik terhadap proses pembelajaran menuju hasil yang lebih baik,” tandas Ery (Ham)

Komentar

  1. saya sering gak ngerti sama cerita teater
    apa yg salah ya? heran..

    BalasHapus

Posting Komentar

Semoga komentar Anda menjadi kebaikan kita bersama

Postingan populer dari blog ini

Seniman Tegal Dapat Penghargaan

AKSI REBOISASI MAHASISWA TURUT HIJAUKAN SESAOT

Kampung Emping Bumiayu