AKSI MENULIS PUISI - Hamidin Krazan

(ANTARA SISWA, GURU DAN PUISI)

 #SUASANA TERKINI

Berminat

Tidak berminat

Minat Bersyarat


# DUABELAS ALASAN MENULIS PUIS

 

1.      Menerima = memberi puisi

2.      Aktualisasi diri dengan puisi

3.      Therapi dengan puisi

4.      Beraksi dalam wujud puisi

5.      Menjawab tantangan kreativitas literasi

6.      Mengukur imajinasi melalui diksi dan bunyi

7.      Kerja spontan hasil sepanjang zaman (Sastra nafas pendek)

8.      Muara karya kontemporer/ konten medsos bergengsi

9.      Nama terukir dan disebut tanpa membosankan dalam pembacaan

10.  Memberi = menerima

11.  Salah satu pintu rizki paling menyenangkan hati

12.  Jalan surprise

 

#KETIKA GURU DAN SISWA MENULIS PUISI


(l) menulis puisi, tema bebas merdeka

(2) bebas memilih tempat yang nyaman

(3) gembalakan imajinasi(4) karya jadi dibacakan di depan sanak family/ guru sehati

(5  menulislah dari sebuah aksi

(6) renungkan sebagai refleksi.

  

#APA ITU PUISI?

Oleh Hamidin Krazan

 Aku puisi

Anak lintas generasi

Dari sejarah suku sastrawi

terlahir diksi

ungkapan sisi ukhrawi


Di jiwaku diorama bahasa

ada irama ucap kata

ada lirik percantik citra

ada rima menganyam rasa

ada ritme gelorakan suasana

itu semua amunisi

tersemat di setiap lini.

 

Aku menjelma

Dari ritual istimewa

Bahasa tak sekadarnya

Idola para pujangga

Imajinatif sarat utama

Anyaman kata-kata

Dialektika frasa

Padat sarat makna

Bernas teruntai pesan

Tetapi bukan pengajian, duhai kawan …

Aku bait keteraturan

Bukan anak emas penyair kawakan

Siapa saja syah melahirkan

Menganak-pinakan meski tak harapkan

Diri dinisbah dengan sebutan sastrawan

Setiap aku lahir kau tersembuhkan

Syukur kau tak terhitung untaian.

          Pekuncen, November 2021

 

PENGERTIAN PUISI SECARA ETIMOLOGIS DAN TERMINOLOGIS

Puisi berasal dari kata poites (bahasa Yunani), yang artinya membangun, pembuat, atau pembentuk. Sementara itu, dalam bahasa latin istilah ini muncul dari kata poeta, yang bermakna membangun, menimbulkan, menyebabkan,  dan menyair.

Selanjutnya, kata tersebut mengalami penyempitan makna menjadi hasil karya seni sastra yang kata-katanya disusun menurut syarat, prinsip atau aturan tertentu dengan menggunakan rima, irama, sajak dan kadang-kadang kata kiasan (Sitomorang, 1980: 10).

Herbert Spencer (filsuf Inggris) berkata,  “Puisi merupakan bentuk pengucapan gagasan yang memiliki sifat emosional dengan mempertimbangkan efek keindahan.”

Mengungkapkan emosi melalui bahasa yang enak dan baik, sehingga memiliki makna mendalam menarik perhatian orang yang pembacanya.

Prof. Dr. Sapardi Djoko Damono (SDD), berbagi,  “Puisi adalah bentuk karya sastra paling sederhana.  Setiap orang dapat menulis puisi kalo mau.  Puisi bagus adalah puisi yang enak dibaca, bisa dikreasikan menjadi bentuk karya lain, entah lagu, cerpen, novel, bahkan komik. Puisi tidak mirip tulisan di koran.”

 

UNSUR UNSUR PUISI (STRUKTUR PUISI)

Unsur-unsur puisi terbagi menjadi dua macam, yaitu unsur/ struktur fisik dan struktur batin

Unsur fisik yakni berbagai pembentuk suatu tema dalam bentuk yang tampak langsung, seperti:

Diksi (Pemilihan Kata)

    Imaji (Pengimajinasian)

        Kata Konkret

            Majas (Bahasa Figuratif)

                Versifikasi

                    Tipografi

 

Unsur Batin

Unsur batin puisi meliputi:

                                Tema (sense)

                            Perasaan (feeling)

                        Nada /Sikap Penyair dan Suasana / efek bagi pembaca (tone)

                    Amanat (intention)

 

DELAPAN JURUS MENULIS PUISI

(Cara Helvy Tiana Rosa)

1. Perbanyak data dari penyair terkemuka

2. Menentukan tema

3. Menghadirkan suasana

4. Penggunaan diksi

5. Metafora

6. Bunyi

7. Memilih judul

8. Rasa Jujur

 

JENIS JENIS PUISI

Puisi dapat dikelompokan menjadi beberapa jenis berdasarkan dari bentuk umum dan perkembangannya menurut zaman. Berikut adalah pengelompokan jenis-jenis puisi tersebut.

Puisi Lama (Klasik)

Pantun

Gurindam

Mantra

Seloka

Talibun

Puisi Baru (Bebas)

Puisi ini adalah bentuk baru atau modern yang tidak terikat terhadap berbagai aturan atau ketentuan tertentu. Sehingga menghasilkan karya yang jauh lebih dinamis dan lebih beragam dari bentuk-bentuk lamanya. Contohnya sangat beragam dan sebetulnya lebih merujuk ke genre atau gaya tertentu saja.

Contoh puisi baru misalnya:

Ode

Balada

Elegi

Satir (ironi, parodi atau sarkasme.)

Romansa

 

Puisi Kontemporer

Puisi kontemporer adalah puisi yang ingin lebih terbebas lagi dari berbagai ikatan konvensional puisi itu sendiri seperti: tata ungkap klise, nada-nada minor yang menjemukan dan kecarutmarutan tercampurnya budaya populer dengan puisi.

Singkatnya, puisi ini lebih radikal dari puisi modern dan ingin terbebas lagi dari berbagai limitasi-limitasi yang telah terbentuk oleh pandangan masyarakat umum terhadap puisi.

Puisi kredo, dimana penulisan puisi dilandaskan terhadap kepercayaan dan prinsip yang diciptakan sendiri oleh penyairnya sendiri. Contoh nyatanya adalah puisi mbeling yang di inisiasi oleh Sutardji Calzoum Bachri.

 

Tips Menulis Puisi

(Menurut SDD)

Banyak baca karya orang lain / ATM

Jangan libatkan Emosi.

Jangan Meniru Karya Sendiri.

 Menurut SDD, agar kreativitas terus menjalar. Seorang penulis perlu banyak membaca dan menambah wawasan. Agar cakrawala pandangannya semakin luas dan perbendaharaan katanya semakin kaya.

 

 "Puisi Aksi

Kerja keras lahirkan insprirasi."

(Hamidin Krazan)

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Seniman Tegal Dapat Penghargaan

AKSI REBOISASI MAHASISWA TURUT HIJAUKAN SESAOT

Kampung Emping Bumiayu